Moeldoko Nilai Masyarakat Saat Ini Lebih Percaya Asumsi Daripada Data
Merdeka.com - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyoroti permasalahan di media arus utama maupun media sosial saat ini. Masyarakat dinilai lebih percaya asumsi ketimbang data yang benar.
"Masyarakat post-truth, masyarakat yang lebih percaya pada persepsi dan asumsi, dibanding data dan kebenaran," katanya dalam webinar menjelang Hari Pers Nasional 2021, Minggu (7/2).
Moeldoko meminta media tidak terjebak dan terbawa arus di era post-truth. Apalagi saat ini ruang digital menjadi tidak sehat hingga menjalar ke ruang publik.
"Tolong ini jangan dimanfaatkan wartawan, pemerintah dihadapkan pada efek post truth, ujaran kebencian hingga pola kekerasan di ruang publik, efeknya bisa kita hitung sampai seberapa jauh ruang publik itu tetap sehat," ucapnya.
Moeldoko mengingatkan peran wartawan saat ini tidak mudah. Dia meminta para jurnalis lebih menggembleng diri.
"Tentang peran jurnalis saat ini menghadapi situasi yang tidak mudah, itu tadi saya katakan perlunya kita semakin menggembleng diri," urai Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko berpandangan era disrupsi telah mengubah tatanan kehidupan media dan ekonomi media.
"Disrupsi teknologi atau digital sekarang ini memang menjadi game changer karena mengubah perilaku ekosistem informasi," kata mantan Panglima TNI ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Moeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca Selengkapnya