Merdeka.com - Fraksi Partai NasDem di DPR RI Roberth Rouw meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat peraturan yang melarang peredaran minuman keras (miras) di Papua. Alasannya, miras menimbulkan potensi kekerasan remaja
"Setop dengan Perpres (Peraturan Presiden). Tidak ada lagi minuman keras beredar di tanah Papua. Ini menjawab itu (masalah) kekerasan rumah tangga, kekerasan remaja," kata Roberth di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
Menurut Roberth, miras menjadi pemicu kekerasan yang melanda Papua. Anak-anak Papua, kata Roberth terbiasa dengan kekerasan di lingkungannya gara-gara miras.
"Mereka setiap hari menyaksikan ayahnya memukul ibunya gara-gara ayahnya mabuk," ujarnya.
Komisaris Tinggi PBB bidang Hak Asasi Manusia atau KTHAM PBB (UN OHCHR) angkat bicara soal situasi terkini di Papua.
Dalam sebuah keterangan resmi, Michelle Bachelet mengatakan "Saya terganggu dengan meningkatnya kekerasan dalam dua minggu terakhir di provinsi Papua dan Papua Barat Indonesia, dan terutama kematian beberapa demonstran dan personel pasukan keamanan," demikian seperti dikutip dari situs resmi OHCHR.org, Rabu (4/9/2019).
Bachelet mengatakan bahwa peningkatan kekerasan itu "adalah bagian dari tren yang telah kami amati sejak Desember 2018, dan kami telah mendiskusikan keprihatinan kami dengan pihak berwenang Indonesia."
Perempuan asal Chile itu menambahkan, "Seharusnya tidak ada tempat untuk kekerasan semacam itu di Indonesia yang demokratis dan beragam, dan saya mendorong pihak berwenang untuk terlibat dalam dialog dengan rakyat Papua dan Papua Barat mengenai aspirasi dan keprihatinan mereka, serta untuk memulihkan layanan internet dan menahan diri dari hal-hal yang berlebihan. Penggunaan kekuatan."
Penutupan internet, tambah Bachelet, kemungkinan akan bertentangan dengan kebebasan berekspresi dan membatasi komunikasi dapat memperburuk ketegangan.
"Saya menyambut seruan yang dilakukan oleh Presiden Widodo dan tokoh-tokoh tingkat tinggi lainnya terhadap rasisme dan diskriminasi - masalah lama dan serius di provinsi Papua dan Papua Barat - dan seruan mereka untuk dialog dan ketenangan," tambah sang komisaris.
"Saya mencatat bahwa beberapa penangkapan telah dilakukan dan beberapa anggota pasukan keamanan telah ditangguhkan sehubungan dengan serangan kekerasan awal terhadap siswa Papua di Surabaya dan Malang, tetapi saya khawatir tentang laporan bahwa milisi dan kelompok nasionalis juga aktif terlibat dalam kekerasan. Para pembela hak asasi manusia setempat, pelajar dan jurnalis telah menghadapi intimidasi dan ancaman dan mereka harus dilindungi."
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Gerebek Pabrik Miras Beromzet Rp40 Juta Perbulan di Sidoarjo
10 ABG Diciduk Saat Asyik Pesta Miras Cap Tikus
Beri Miras ke Mahasiswa Papua di Bandung, Kapolsek Sukajadi Dinonaktifkan
Polda Jabar Siap Sanksi Anggotanya Bila Terbukti Kirim Miras ke Mahasiswa Papua
Campur Miras dengan Obat Batuk, 2 Warga Tasikmalaya Tewas dan 6 Dirawat
Perwira Polwan di Bandung Diduga Beri Miras ke Mahasiswa Papua
(mdk/eko)
Polisi Gerebek Pabrik Miras Beromzet Rp40 Juta Perbulan di Sidoarjo
10 ABG Diciduk Saat Asyik Pesta Miras Cap Tikus
Misteri Tewasnya WNI di Kapal Berbendera China
Beri Miras ke Mahasiswa Papua di Bandung, Kapolsek Sukajadi Dinonaktifkan
Polda Jabar Siap Sanksi Anggotanya Bila Terbukti Kirim Miras ke Mahasiswa Papua
Perwira Polwan di Bandung Diduga Beri Miras ke Mahasiswa Papua
Campur Miras dengan Obat Batuk, 2 Warga Tasikmalaya Tewas dan 6 Dirawat
Kelabui Petugas, AS Masukan Miras Oplosan Dalam Ratusan Botol Air Mineral
Satpol PP Tangerang Sita Ratusan Dus Miras Impor Ilegal di BSD
Dinas Bina Marga Targetkan Proyek Trotoar di Kemang Rampung Akhir Tahun 2019
Sri Mulyani Sebut Harga Harley Diselundupkan Garuda Indonesia Capai Rp 800 Juta
Kepala BNN Bertemu Menko Polhukam Bahas Antisipasi Peredaran Narkoba
Investor Asal Korea Tertarik Bangun Proyek Kereta Api Lahat - Tarahan
Kronologi Lengkap Penangkapan Harley Davidson Ilegal yang Diangkut Garuda Indonesia
Samsung Galaxy S11 Mampu Rekam Video Dengan Resolusi 8K?
Jokowi Tandatangani Aturan Perdagangan Online, Ini Tanggapan Pelaku Usaha
PAN Ingin Kompetisi Calon Ketum di Kongres Santun Agar Tak Pecah
Pasha Ungu Rampungkan Skripsi, Minta Doa Dilancarkan Dapat Gelar Sarjana
Akui Pemilik Harley Davidson, Dirut Garuda Indonesia Dipecat Erick Thohir
Konvoi Pasukan Turki Diserang Bom di Suriah
Seminggu Kabur, Napi Rutan Bangli Belum Berhasil Ditangkap
Kemnaker akan Launching Migrant Day, Pekerja Migran Bisa Jadi Duta Wisata
Volume Penjualan Semen Baturaja Anjlok 3 Persen
Membaca Gestur Jokowi dan Analisa Bamsoet Mundur dari Caketum Golkar
AirNav Siapkan Rp2,2 Triliun untuk Dukung Program Pariwisata Super Prioritas
Ini Prosesor 5G Pertama Qualcomm Untuk Smartphone Kelas Menengah
Ustaz Abdul Somad Jelaskan Perceraian dengan Mellya Juniarti
Terbukti Terima Suap, Eks Ketua DPRD DPRD Lampung Tengah Dituntut 5 Tahun Penjara
Lazada Latih Pelaku UMKM Agar Bisa Bersaing di Harbolnas
Dishub DKI Ajukan Tambahan Anggaran untuk LRT Sebesar Rp 68 Miliar
Keluar Jebakan Kelas Menengah, Indonesia Harus Adaptasi Teknologi Negara Maju
Apa Prestasi Kapolda Metro Irjen Gatot Sehingga Dipuji Kapolri?
Foto Polwan Hong Kong Duduki Gadis 14 Tahun Saat Demo Viral
Lazada 12.12 Grand Year Sale Hadirkan 3 Hari Diskon dan Voucher Miliaran Rupiah
Penumpang MRT Tembus 100.000 Orang per Hari
Nota Keberatan Ditolak, Wawan akan Lakukan Pembuktian Terbalik di Sidang
Ini Bentuk Onderdil Harley Davidson Selundupan yang Dibawa Garuda Indonesia