Nomor WhatsApp Anggota DPRD Solo Dibajak, 2 Korban Tertipu Rp 3 Juta

Merdeka.com - Aksi peretasan atau pembajakan nomor WhatsApp juga terjadi di Solo. Setelah Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kali ini yang menjadi korban adalah anggota DPRD Fraksi PDIP Kota Solo Siti Muslikah. Peretas memanfaatkan nomor Whatsapp Siti untuk melakukan pemerasan terhadap dua rekannya.
Perempuan yang akrab disapa Ika itu mengatakan, masing-masing korban mengirim Rp 3 juta ke rekening yang telah dikirim oleh peretas. Pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta. Ika juga harus mengembalikan uang dua rekannya yang menjadi korban.
"Sabtu malam kemarin itu, ada nomor tak dikenal yang meminta screenshot pesan. Karena saat itu saya sedang tidak konsentrasi, saya kirim. Ternyata itu dapat digunakan untuk masuk ke Whatsapp saya. Saya belum sadar saat itu," ujar Ika, Rabu (2/9).
Anggota dewan Dapil Laweyan itu baru tersadar saat salah seorang staf dewan menghubunginya lalu meminta konfirmasi terkait pesan permintaan sejumlah uang. Staf DPRD itu pula yang memberi pengertian jika WhatsApp miliknya telah dibajak orang.
Atas kejadian tersebut, ia kemudian meminta semua grup diberitahu jika nomor WhatsApp miliknya telah dibajak.
"Saat itu banyak yang telepon ke saya, mereka rata-rata tidak percaya. Tapi ada dua yang akhirnya transfer uang, masing-masing Rp 3 juta," terangnya.
Salah satu korban adalah rekannya sendiri. Ika menemui korban tersebut dan menjelaskan jika WhatsApp miliknya telah diretas oleh orang. Dia menegaskan hingga bersumpah jika bukan dirinya yang mengirim permintaan transfer tersebut. Namun rekannya tak percaya dan menuntut Ika mengembalikan uang tersebut.
"Ada teman saya yang enggak percaya. Ia menuntut uangnya dikembalikan. Saya sampaikan kalau saya bukan pelaku. Tapi atas nama kemanusiaan dan harga diri, saya kasih Rp 3 juta," jelasnya.
Korban kedua yang ditemuinya, secara finansial tidak memiliki uang sebesar itu. Namun karena mengira WhatsApp penipuan itu berasal dari dirinya, korban pun mencari cara agar dapat membantu.
"Korban kedua saya terenyuh, dia sampai cari pinjaman, karena enggak punya uang. Saya kembalikan uang itu," katanya.
Ika berharap kejadian yang sama tidak terulang lagi. Sebelumnya dengan modus yang sama anggota FPDIP Teguh Prakosa juga pernah menjadi korban peretasan. Saat itu pelaku meminta sejumlah uang kepada rekan-rekan Teguh. Untungnya pesan palsu itu segera dihentikan.
Baca Selanjutnya: Salah satu korban adalah rekannya...
(mdk/fik)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami