Paulus Tega Tebas Leher Kerabatnya Lantaran Menolak Diminta Bekerja

Merdeka.com - Nasib malang dialami Maksi Obenu (22), warga Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dia batal menikahi calon istrinya Ribkha Elisabet Manggi (19), karena menjadi korban pembunuhan oleh kerabatnya sendiri hingga kepala putus.
Korban dibunuh oleh Paulus Tamoes (38), hanya karena korban melawan saat pelaku meminta untuk menimba air di sumur dan membantunya kerja. Pembunuhan itu terjadi Jumat (22/1) kemarin, di Desa Manubelon.
Menurut calon istri korban, Ribka Elisabet Manggi, pada Jumat (22/1) sekitar pukul 06.00 Wita, setelah bangun tidur dirinya membangunkan korban. Kemudian, dia menyuruh membantu kerja karena sudah tinggal bersamanya. Namun korban beralasan sakit kepala sehingga Ribka tidak memaksa korban untuk bekerja.
Ribka pergi ke sumur yang berjarak sekitar 120 meter dari rumah, untuk menimba air. Saat ke sumur, Ribka sempat bertemu dengan pelaku yang sementara duduk bersama istri dan anak-anaknya.
Setibanya di sumur, Ribka berfirasat buruk dan perasaan kurang enak. Sehingga dia memilih pulang ke rumah. Saat masuk kamar, ia mendapati calon suaminya (korban) sudah tidak bernyawa lagi dengan luka di leher.
Ribka kemudian menuju ke rumah keluarga korban di sekitar desa tersebut. Dalam perjalanan, Ribka bertemu Odi Obenu, kerabat korban. Dia menceritakan kalau korban sudah meninggal dengan kondisi leher terpotong.
Untuk memastikan, Odi Obenu pun ke rumah Ribka dan ternyata benar korban sudah meninggal dalam keadaan leher terpotong. Odi Obenu kemudian pulang ke rumah memberitahukan keluarga perihal kejadian tersebut.
Pelaku Membacok Korban
Sementara pelaku saat diperiksa polisi mengaku, usai menimba air di sumur dirinya membangunkan korban untuk membantu bekerja dalam rumah.
Namun korban tidak mengindahkan perintah pelaku, bahkan korban masih tidur saat penghuni rumah yang lain sudah beraktivitas.
Pelaku tersulut emosi dengan sikap korban, sehingga langsung mengambil parang yang berada di dalam rumah. Pelaku mendatangi korban yang masih tertidur pulas dan langsung memotong korban di bagian leher sebanyak dua kali, sehingga mengakibatkan leher korban hampir putus.
Setelah membunuh korban, pelaku langsung pergi ke rumah Nikson Hitimetan untuk meminta bantuan mengantarnya ke pos polisi Manubelon.
Di pos polisi Manubelon, pelaku mengakui baru menghabisi nyawa korban, dengan cara memotong leher korban di rumahnya.
Pelaku ditahan
Kasubbag Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi Sabtu (23/1) mengakui, kasus pembunuhan ini sudah ditangani polisi.
Menurutnya, Kapolsek Amfoang Selatan, Iptu I Made Kumara melaporkan kasus ini ke SPKT III Polres Kupang, Ipda Kuswantoro terkait kasus pembunuhan di RT 12 RW 06, Dusun 3, Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya.
Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nofi Posu kemudian menerjunkan tim membantu Polsek Amfoang Selatan ke lokasi kejadian, untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
"Lokasi yang jauh dan terpencil menyebabkan tim dari Polres Kupang harus menempuh perjalanan selama lima jam. Tim baru kembali dari lokasi kejadian membawa pelaku dan barang bukti," jelasnya Randy.
Jenasah korban sudah dilakukan pemeriksaan luar oleh dr Novita Nurul K. Pihak keluarga korban juga menolak dilakukan otopsi terhadap jenasah korban.
"Motif pembunuhan karena korban tidak mengindahkan perintah pelaku untuk membantu kerja," tutup Randy.
Baca juga:
Sebelum Tewas, Perempuan Asal Subang Baru 2 Hari di Bali Buka Layanan Kencan
WNA Slovakia di Denpasar Tewas Dibunuh Mantan Pacar
Sebelum Tewas, WN Slovakia di Bali sempat Bertengkar dengan Temannya
Tersinggung Dibilang Ganteng, Pria Asal Sumut Tega Bunuh Teman Kosnya
Pembunuh Ibu Kandung di Aceh Utara Divonis Penjara Seumur Hidup
Polisi Tangkap Dua Pelaku Penganiaya Pencuri hingga Tewas
Baca Selanjutnya: Pelaku Membacok Korban...
(mdk/fik)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami