PBNU Ingatkan Jangan Terprovokasi Video Viral Azan Ajakan Jihad
Merdeka.com - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas menyinggung, beredarnya video azan berlafaz ajakan jihad. Menurutnya, jihad kekinian wajib dimaknai secara bersungguh-sungguh dan bukan provokasi.
"Jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional. Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12).
Dia mengungkapkan, kesungguhan berjihad di dalam sebuah bangsa yang merdeka seperti Indonesia, adalah dengan mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab.
"Karena itu, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia ini, kita harus memperkuat toleransi," ujarnya.
Toleransi dimaksud tidak hanya menghargai baik sesama individu, tetapi juga antar pemeluk suatu agama, etnis, budaya dan ras.
"Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan, karena Agama jelas melarang keterpecah-belahan," tutup Robikin.
Reporter: M RadityaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaVideonya viral di tiktok dan menuai perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siang itu Marhan Harahap hendak pergi ke Masjid Agung Rantauprapat untuk menunaikan Salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSuaranya terdengar begitu indah dan mampu membius para netizen hingga merasakan kagum.
Baca SelengkapnyaApalagi, Bulan Ramadan segera tiba, masyarakat hendaknya lebih fokus beribadah
Baca SelengkapnyaIslamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaRamadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca SelengkapnyaBagi Ari, adanya keinginan pemakzulan kepala negara dari masyarakat merupakan kritik dan mimpi politik.
Baca Selengkapnya