Pemerintah Buat Terobosan Baru Tangani Stunting
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku target menurunkan persentase stunting masih jauh dari asa. Sebabnya, usaha kementerian dan lembaga belum maksimal akibat tumpang tindih, dan absensi dalam rapat yang kerap dihadiri bukan di tingkat eksekutor.
"Kalau yang bikin Kemendagri yang datang direkturnya atau kasubditnya bukan pengambil keputusan. Kalau yang bikin Pak Wapres, menteri minimal eselon satunya hadir sehingga bisa kontrol pergerakkannya yang sistematis dan serius," jelas Tito saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Karenanya, Tito ingin menerapkan terobosan baru agar dapat mencapai persentasi angka stunting sesuai target presiden yakni 14 persen. Caranya, dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari kementerian dan lembaga yang dibentuk langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Jadi peran Pak Wapres ini sangat sentral, kita genjot ke tingkat 14 persen dan lebih baik, karena itu perlu dilakukan pembuatan program yang lebih sistematis dan evaluasi sebulan sekali," tambah Tito.
Tito mengatakan, peran kementeriannya dalam mengatasi stunting adalah dengan melakukan pembinaan dan pengawasan. Tercatat, ada 160 kabupaten yang masih di level merah dan harus secara bersama diatasi.
"Ini kita keroyok ramai-ramai, tidak bisa kita salahkan hanya pemerintah daerah harus juga dibantu oleh pusat. Di pusat ini ada 16 kementerian dan lembaga, BUMN ada CSR nya juga," jelas Tito.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan ada 160 kabupaten tercatat masih merah untuk urusan stunting. Tito menilai harus ada pembagian 16 regional wilayah. Kemudian, di tiap regional akan ditangani oleh sebuah tim yang memiliki turunan 10 tim terpadu.
Nantinya, lanjut Mendagri Tito, tugas kementerian dan lembaga yang ditunjuk untuk turut aktif dalam tim tersebut akan dibagi dan tersebar di setiap regional. Secara bersama, pemerintah daerah juga aktif dalam tim terpadu.
"Siapa berbuat apa, siapa ketua tim, kemudian setiap tim membuat plan apa yang dikerjakan, targetnya berapa bulan, dan perbulannya dianalisa dan evaluasi, sehingga kelihatan siapa yang bekerja siapa yang tidak, berapa persen turunnya, sudah efektif atau tidak," terang Tito.
Tito meyakini, dengan cara ini dapat menggenjot turunnya angka stunting di Indonesia sesuai dengan target pemerintah 19 persen atau target presiden 14 persen.
Tanggapan Wapres Maruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambut baik usulan Mendagri Tito Karnavian. Menurutnya selama ini pemerintah sudah sering melakukan rapat koordinasi.
Karena itu, lanjut Wapres Ma'ruf, ke depan penanganan stunting akan dilakukan dengan regionalisasi. Dia mengatakan siap mendapuk leading sector terkait dan membagi tugas siapa menangani apa.
"Kita lakukan langkah koordinasi dan kerja yg terarah secara regional," Wapres Ma'ruf menandasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah keluarga risiko stunting di Kabupaten Bogor cenderung meningkat dalam setahun belakangan
Baca SelengkapnyaDokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dua isu ini menjadi problematika yang sering didiskusikan, karena sering muncul kasusnya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaProgram penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut rapat ini sangat penting, dikarenakan untuk menangani hal tersebut diperlukan koordinasi seluruh OPD.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca Selengkapnya