Pemkot Samarinda Vakumkan PAUD Hilangnya Balita Yusuf
Merdeka.com - Balita Ahmad Yusuf Ghazali hilang di sekolah PAUD, di kawasan Jalan AW Samarinda, Jumat (22/11) lalu. Yusuf ditemukan 16 hari kemudian, dalam kondisi meninggal dunia secara mengenaskan.
Pemkot Samarinda meniadakan aktivitas belajar mengajar di PAUD itu, sementara waktu. Kasus itu sendiri belum terungkap. Polisi masih menyelidiki sebab pasti meninggalnya balita Yusuf. Termasuk menunggu hasil DNA balita Yusuf, anak pertama pasangan Bambang Sulistyo (37) dan Meli Sari (30).
"Iya, PAUD itu dalam pengawasan kita. Sementara, kita vakumkan dulu, sampai kita ketahui jelas hasil dari investigasi kepolisian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin, ditemui merdeka.com, di kantornya, Kamis (19/12).
Asli menerangkan, Disdik memang belajar banyak dari kasus itu. "Kita evaluasi, dan sedang berjalan. Di sisi lain, ke depan di tahun 2021, calon anak didik yang akan masuk SD, wajib melalui sekolah TK terlebih dulu. Bukan PAUD," ujar Asli.
"Saya minta dari yang membidangi PAUD di Dinas (Dinas Pendidikan), untuk mengawasi PAUD agar lebih waspada. Sebab, hati-hati, di PAUD itu adalah anak-anak kita yang dipercayakan orangtuanya," tambah Asli.
Asli menerangkan, PAUD di Samarinda, berjumlah sekitar 475 PAUD. Meski memang, idealnya, Samarinda perlu memiliki sekitar 2.000 sekolah PAUD.
"Setiap RT, ada PAUD sebagai langkah awal pendidikan anak usia dini," terang Asli.
Kendati demikian, Asli menggarisbawahi, tidak memungkinkan bagi Disdik melalui UPTD, melakukan pengawasan 24 jam. Di sini, perlu kerjasama yang baik antara sekolah PAUD itu sendiri, dan juga orangtua.
"Perlu dukungan orangtua. Berupa doa, tenaga, barang dan lainnya bahkan biaya. Misalnya untuk pengadaan CCTV di PAUD yang tidak punya CCTV. Yang penting, tidak ada keharusan, tidak ada paksaan, dan sifatnya bukan pungutan. Kembali saya tegaskan, bahwa PAUD itu (tempat hilangnya balita Yusuf) kita vakumkan, sampai selesai penyelidikan polisi," tutup Asli.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaTingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya