Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Jateng akan Usir & Denda Kapal Tongkang Rusak Terumbu Karang di Karimunjawa

Pemprov Jateng akan Usir & Denda Kapal Tongkang Rusak Terumbu Karang di Karimunjawa Terumbu karang rusak. ©2017 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah menyatakan akan mengusir dan menjatuhkan denda bagi kapal tongkang yang nekat berlabuh ke perairan Karimunjawa. Sebab, kebanyakan kapal tongkang yang bersandar membuat terumbu karang rusak.

"Kita akan tegas mengusir dan beri sanksi denda kepada pemilik tongkang jika masih ada yang bandel masuk di perairan Karimunjawa," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah, Fendiawan, Selasa (3/9).

Untuk merealisasikan kebijakan itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTN). Menurut Fendiwan, kapal tongkang tidak seharusnya melewati perairan Karimunjawa.

Dia menyebut, kapal tongkang sudah memiliki jalur sendiri meskipun terjadi gelombang tinggi akibat cuaca buruk.

"Secara aturan, kapal tongkang memang tidak diperbolehkan melintasi atau bersandar di perairan Karimunjawa. Biasanya kapal tongkang itu muat batu bara," ungkapnya.

Pegiat Greenpeace Indonesia, Dinar Bayu menyayangkan kapal tongkang yang masih saja nekat bersandar atau berhenti di Karimunjawa. Hal itu akan berakibat buruk pada habitat laut yang ada di Karimunjawa.

Berdasarkan analisis Greenpeace Indonesia, selama ini kerusakan paling parah di Karimunjawa adalah kerusakan karang. "Kami menyesalkan, padahal di Karimunjawa kerapatan karang masih sangat bagus dibanding wilayah perairan lain di Indonesia," jelasnya.

Rata-rata kapal tongkang melintasi Karimunjawa ketika musim angin barat dan musim angin timur. Tujuan untuk distribusi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah.

"Sangat disayangkan, padahal karang di Karimunjawa masih sangat bagus dan rusak gara-gara tongkang," ungkapnya.

Seperti diketahui, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Pulau Jawa saat ini berjumlah 19 unit. Berdasarkan data Greenpeace Indonesia, rata-rata Pembangkit Listrik Tenaga Uap tersebut disuplay batubara dari Kalimantan.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang

Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia
Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia

Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.

Baca Selengkapnya
Kejar-Kejaran Mobil Pembawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Tol Transjawa Berakhir Kecelakaan
Kejar-Kejaran Mobil Pembawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Tol Transjawa Berakhir Kecelakaan

Bukannya berhenti, sopir pembawa rokok ilegal malah kabur saat diberhentikan petugas

Baca Selengkapnya
Puluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Puluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam

Puluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya