Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan KPK Soal Cekcok Nawawi Pomolango & Mumtaz Rais yang Bertelepon di Pesawat

Penjelasan KPK Soal Cekcok Nawawi Pomolango & Mumtaz Rais yang Bertelepon di Pesawat Mumtaz Rais. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango terlibat cekcok dengan Ahmad Mumtaz Rais, anggota DPR yang juga anak politikus senior, Amien Rais. Cekcok bermula karena Mumtaz tak juga mengindahkan teguran pramugari yang memintanya menyudahi aktivitas bertelepon karena pesawat sedang pengisian bahan bakar.

Lewat surat elektronik yang diterima merdeka.com, Jumat (14/9), Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, menjelaskan teguran Nawawi pada Mumtaz saat semata-mata hanya mengingatkan sesama penumpang bahwa dalam penerbangan ada aturan yang harus dipatuhi demi keselamatan bersama.

"Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango pada saat itu sedang dalam perjalanan dinas atau penugasan dari KPK. Namun, posisi Pak Nawawi untuk mengingatkan penumpang lain saat itu, lebih bertindak sebagai salah satu penumpang yang menyadari adanya aturan di penerbangan yang wajib dipatuhi oleh siapapun, tidak peduli anda pejabat negara ataupun tidak," kata Ali.

"Selain itu ada aspek keselamatan seluruh penumpang yang juga perlu diperhatikan, sehingga Nawawi saat itu menyampaikan saran pada salah satu penumpang penerbangan Garuda Indonesia yang sedang berbicara melalui telepon padahal saat itu pesawat sedang mengisi bahan bakar saat transit di Makassar dan telah ada imbauan dari petugas di pesawat baik melalui audio ataupun secara langsung agar menonaktifkan telepon genggam," sambungnya.

Sebagai warga negara terlebih yang menduduki jabatan publik, sambungnya, sepatutnya lah memiliki kesadaran etis untuk mematuhi aturan yang berlaku dan tidak bertindak arogan sangatlah penting. Hal itu berlaku untuk peristiwa apapun.

"Akan tetapi, itikad baik mengingatkan yang bersangkutan tersebut justru direspons negatif, bahkan yang bersangkutan sempat mengatakan: "Kamu, siapa?" dan mengatakan pada Pak Nawawi saat itu, bahwa ia sedang bersama dengan salah satu Wakil Ketua Komisi dari DPR-RI," jelasnya.

Ali menambahkan, saat itu Nawawi sebenarnya tidak mengetahui nama atau dengan siapa dia bicara. Tetapi sebagai sesama penumpang, dia merasa memiliki kewajiban untuk mengingatkan penumpang tersebut agar mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan.

"Nawawi juga tidak pernah berharap ia didengar karena ia adalah Pimpinan KPK. Namun harapannya siapapun penumpang yang mengingatkan penumpang lain, seharusnya tidak direspons secara negatif. Karena hal itu adalah untuk kepentingan bersama," jelasnya.

Berikut kronologi peristiwa yang terjadi di dalam maskapai Garuda Indonesia dengan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8) lalu:

1. Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango melakukan perjalanan dinas ke Gorontalo dalam rangka menjalankan tugas kegiatan koordinasi pemberantasan korupsi dengan APH dan APIP di wilayah Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus sampai 12 Agustus 2020.

2. Nawawi kembali ke Jakarta pada Rabu, 12/8/2020 dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Perjalanan pesawat transit di bandara di Makassar untuk pengisian bahan bakar.

3. Pada saat pengisian bahan bakar, petugas pramugari sudah mengingatkan beberapa kali secara langsung ataupun secara umum melalui pengeras suara agar kepada para penumpang tidak berjalan serta tidak menggunakan alat komunikasi dst.

4. Nawawi saat itu melihat penumpang yang bersangkutan tidak mengindahkan imbauan pramugari hingga sekitar 3 kali. Karena yang bersangkutan masih terus bicara melalui telepon, sementara Nawawi melihat dari jendela di samping tempat duduknya ada kendaraan pengisi bahan bakar di sekitar pesawat, maka dengan pertimbangan keselamatan seluruh penumpang, Nawawi mengingatkan pada yang bersangkutan untuk mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan.

5. Namun demikian, yang bersangkutan tidak merespons dan tetap bicara melalui telepon. Nawawi kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika penumpang yang diingatkan tadi justru kemudian mengatakan "Kamu siapa?". Hal ini dijawab Nawawi: "Saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama".

6. Akan tetapi penumpang tersebut tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal, hingga terucap salah satu kalimat yang kurang lebih mengatakan bahwa ia di sini bersama wakil ketua komisi III DPR dengan mengarah ke salah satu kursi kedua di belakang Nawawi.

7. Atas jawaban tersebut kemudian Nawawi merespons bahwa ini adalah kewajiban kita sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama. Tidak ada hubungannya dengan posisi sebagai pejabat di mana pun, termasuk di DPR-RI. Hal ini berangkat dari pemahaman, bahwa Pak Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR-RI adalah orang-orang yang memahami hukum sehingga tidak mungkin akan bersifat arogan membela jika ada pelanggaran aturan di penerbangan tersebut. Apalagi mengingatkan penumpang lain yang menelepon saat pesawat mengisi bahan bakar adalah demi keselamatan bersama seluruh penumpang.

8. Setelah akhirnya diketahui bahwa Nawawi adalah Pimpinan KPK, ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur Pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan. Namun tentu saja kita memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru.

9. Kemudian, Pak Nawawi mengatakan kalau begitu nanti setelah di bandara saya akan menginformasikan hal ini pada petugas yang berwenang di bandara. Setelah turun di Bandara Soekarno Hatta, lalu NP memberikan informasi adanya kejadian tersebut kepada Kapospol Terminal 3F.

10. Sampai sore ini, pihak PT Garuda juga telah menghubungi Pak Nawawi dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukan selaku penumpang Garuda Indonesia yang mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama.

11. Demikian juga pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Pak Nawawi di kantor KPK dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib.

12. Atas kejadian ini tentu menjadi pembelajaran bahwa setiap penumpang pesawat agar mematuhi aspek etika dan aturan penerbangan untuk keselamatan bersama dan tentu apa yang dilakukan NP harus pula diikuti oleh setiap penumpang untuk saling mengingatkan sesama penumpang lain dalam penerbangan demi keselamatan bersama.

"Perlu kami tegaskan, insiden yang terjadi di penerbangan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika seluruh penumpang memiliki kesadaran bersama dan bersedia diingatkan jika melakukan kekeliruan. Pak Nawawi sudah menyampaikan bahwa hal ini bukan masalah pribadi beliau, tetapi agar menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk patuh pada aturan yang berlaku," kata Ali.

"Khususnya di penerbangan karena ini terkait dengan keselamatan seluruh penumpang, dan yang juga paling penting: apapun jabatan kita bukan berarti membuat kita dikecualikan dari kewajiban etik dan hukum agar patuh pada peraturan yang berlaku. Justru pejabat publik wajib memberikan contoh integritas dalam hal apapun," tegasnya.

Penjelasan Versi PAN

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menjelaskan kronologi insiden antara putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di penerbangan Garuda GA 643 Rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (13/8). Kronologi tersebut didapat usai mendapat klarifikasi dari Mumtaz.

Yandri mengakui ketika itu, Mumtaz memang menghidupkan telepon genggamnya. Namun, itu dilakukan ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang keluar bagi mereka yang melakukan transit ke Makassar. Mumtaz bersama dua kader PAN, Pangeran Khairul Saleh dan Irvan dari Gorontalo menuju Jakata.

"Memang kejadian seperti itu tapi Mumtaz ini menghidupkan handphone ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang semua sudah keluar dan yang transit di Makassar tidak keluar," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

Yandri mengatakan, saat itu belum ada pengumuman dari pihak pramugari. Penumpang yang naik dari Makassar juga belum masuk. Sehingga, apa yang dilakukan Mumtaz dianggap hal yang biasa.

Menurutnya, perdebatan terjadi karena ada kesalahpahaman dan ego masing-masing. "Saya kira itu sering terjadi di pesawat karena pemahaman penumpang berbeda, maunya kru kabin juga beda," ucap Ketua Komisi VIII ini.

Yandri mengatakan, berdasarkan informasi dari Mumtaz, insiden tersebut sudah diselesaikan dengan baik-baik. Dia kaget, jika Mumtaz bakal dilaporkan ke polisi.

"Dari klarifikasi mumtaz dan kawan-kawan sebenarnya sudah selesai di atas, sudah saling memaafkan dan saling bercanda dan saling memahami satu sama lain," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Jika Tertinggal Pesawat saat Mudik Lebaran
Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Jika Tertinggal Pesawat saat Mudik Lebaran

Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.

Baca Selengkapnya
Takkan Lupa Seumur Hidup, Momen Pramugari Cantik Terakhir Bekerja Sampai Menangis Tersedu-sedu di Dalam Pesawat
Takkan Lupa Seumur Hidup, Momen Pramugari Cantik Terakhir Bekerja Sampai Menangis Tersedu-sedu di Dalam Pesawat

Kisah pramugari cantik di hari terakhir pengabdiannya setelah 12 tahun. Begini momen harunya saat di atas pesawat.

Baca Selengkapnya
Tak Bilang Saat Buang Air Kecil, Gunawan Ditinggal Rombongan Mudik
Tak Bilang Saat Buang Air Kecil, Gunawan Ditinggal Rombongan Mudik

Beruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?

Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE

Baca Selengkapnya
Momen Pak RT Pukul KO Anies Baswedan Hingga Nyebur ke Sungai, Bikin Warga yang Lihat Ngakak
Momen Pak RT Pukul KO Anies Baswedan Hingga Nyebur ke Sungai, Bikin Warga yang Lihat Ngakak

Anies mengikuti lomba gebuk bantal. Aksinya pun mengundang tawa.

Baca Selengkapnya
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki

Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.

Baca Selengkapnya
MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang
MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang

"Pak Nawawi Pomolango, Ketua Sementara mengatakan sehabis dilantik itu akan mengejar Harun Masiku. Ternyata hanya omong doang karena kemarin buktinya tak ada,"

Baca Selengkapnya
Terbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK
Terbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK

Untuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka

Baca Selengkapnya