Merdeka.com - Polres Metro Bekasi Kota menurunkan 803 personel untuk melakukan pengamanan unjuk rasa dan penyekatan massa demo ke Jakarta.
"Titik-titik penyekatan di universitas di wilayah Bekasi Kota," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari ketika dihubungi Selasa (20/10).
Selain di titik-titik kampus, penyekatan juga dilakukan di perbatasan. Lokasinya berada di Harapan Indah, Pondok Gede, Bulak Kapal, serta akses ke jalan tol di Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jatiasih.
"Penyekatan juga dilakukan di seluruh stasiun maupun terminal Bekasi," kata Erna.
Polisi mengimbau supaya warga Kota Bekasi tidak menggelar aksi demonstrasi ke Jakarta di tengah kondisi pandemi virus corona.
"Termasuk pelajar, jika ada yang ke Jakarta akan langsung dihalau," kata Erna.
Adapun laporan dari Mabes Polri, titik unjuk rasa di Kota Bekasi berada di gedung DPRD dan Pemkot Bekasi. Kedua lokasi sudah dijaga oleh ratusan polisi. Sampai jam 12.40 WIB, belum ada aksi unjuk rasa.
"Pengamanan juga dilakukan di sejumlah objek vital," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat belum menemukan buruh peserta aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja terpapar virus corona.
"Sampai sekarang belum ditemukan kasus Covid 19 dari peserta aksi unjuk rasa," kata Juru bicara Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bekasi Alamsyah ketika dihubungi pada Selasa (20/10).
Alamsyah mengatakan, ada kasus baru sebanyak 95 pada Minggu di Kabupaten Bekasi. Tapi, menurut dia, sumbernya bukan dari kalangan buruh peserta aksi.
"Hasil masif tes pada kontak erat pasien positif," ucap Alamsyah.
Setiap hari ada 300 sampel spesimen yang diambil dari kalangan pekerja di pabrik. Ini bagian dari tes secara acak peserta unjuk rasa yang menolak Undang-undang Cipta Kerja di Kabupaten Bekasi.
Ada ribuan buruh yang menggelar aksi selama dua hari pada pekan lalu. Hampir di setiap kawasan industri ada aksi unjuk rasa. Aksi juga dilakukan di jalan protokol di Warung Bongkok, Kecamatan Cikarang Utara.
Dilansir dari situs resmi pemerintah, jumlah kasus secara kumulatif di Kabupaten Bekasi mencapai 3758 dengan angka kematian pasien 60. Adapun kasus aktif sekarang 181 sedangkan pasien sembuh sebanyak 3517. Wilayah ini juga masih berstatus zona merah atau risiko tinggi.
Kasus tertinggi bersumber dari klaster industri yang menyumbang 62 persen. Karena itu, kasus pada klaster ini menjadi perhatian serius dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia meminta protokol kesehatan di pabrik betul-betul dijalankan dengan baik.
Baca juga:
Ada Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Imbau Pengendara Hindari Kawasan Monas
Mahasiswa Demo di Jakarta, Jokowi Berkantor di Istana Bogor
10.587 Personel Gabungan Disiagakan Kawal Demo UU Cipta Kerja
Ada Demo BEM SI, 6 KA Jarak Jauh dari Stasiun Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara
Ada Demo Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Modifikasi Rute
Polisi Awasi Pelajar Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta
Baca Selanjutnya: Rapid Tes Buruh Pendemo...
(mdk/noe)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami