Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Tetapkan 17 Tersangka Bentrokan 2 Kelompok di Klaten, 5 Pelaku di Bawah Umur

Polisi Tetapkan 17 Tersangka Bentrokan 2 Kelompok di Klaten, 5 Pelaku di Bawah Umur Ilustrasi garis polisi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Polres Klaten menetapkan 17 tersangka dalam kasus bentrokan dua kelompok di depan Pasar Pedan, Minggu (4/10) malam. 17 tersangka tersebut memiliki peran masing-masing saat kejadian.

Peran para tersangka di antaranya melakukan perusakan, penganiayaan, membawa benda tajam hingga menghasut rekan-rekannya untuk melakukan kegiatan tersebut.

"Untuk sementara kita terus melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka sebanyak 17 orang. Dari 17 ini, yang masih di bawah umur ada 5 orang. Dan sampai saat ini kita sudah memproses hukum," ujar Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Ardiansyah Rithas Hasibuan, Selasa (6/10).

Ardiyansyah mengatakan, polisi masih melakukan pengembangan lebih lanjut dan akan menyampaikan jika ada tersangka lain kepada media terkait kasus ini. Menurut dia, salah satu tersangka berinisial A (35), diduga berperan sebagai penghasut untuk melakukan hal kegiatan bentrokan di depan Pasar Pedan.

Dia menambahkan, orang tersebut diduga sebagai otak atau yang menghasut dan mengajak rekan lainnya melalui grup untuk melakukan penyerangan ke Pedan.

"Untuk kronologinya, beliau memang menginformasikan di grup Terkait kegiatan mereka untuk melakukan penyerangan ke Pedan. Di lapangan pun beliau itu menghimpun untuk membawa beberapa barang persiapan," kata dia.

Bentrokan Dipicu Utang Rp 100 Ribu

Terkait motif bentrokan, menurut dia, hanya dipicu oleh masalah pribadi antara dua orang terkait masalah utang piutang. Kedua orang yang terlibat cekcok tersebut sebenarnya sebelumnya saling berteman, namun karena ada kesalahpahaman atau emosi saat penagihan, mereka menjadi berselisih.

"Motivasinya terkait penagihan utang sebenarnya, kalau nggak salah nominalnya cuma Rp 100 ribu," ujar dia.

Untuk jumlah korban, hingga saat ini yang melapor sebanyak 5 orang. Termasuk penganiayaan dan perusakan gerobak.

Untuk tiga korban di antaranya merupakan tindak penganiayaan. Selain para tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, celurit, parang, batu, bambu, kayu, sepeda motor, handphone yang digunakan untuk menghasut.

Dari 17 tersangka ada yang dikenakan Undang-undang darurat, penganiayaan dan membawa senjata rajam, menghasut dan pengeroyokkan. Saat ini, para tersangka berasal dari pihak yang menyerang.

Dia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan berdasarkan hasil pengembangan skan ada tersangka lain. Polisi juga belum bisa menyebut para pelaku tersebut berasal dari kelompok mana. Mereka saat ini masih berada di sel tahanan Mapolres Klaten.

“Untuk yang anak anak kita proses sesuai dengan peradilan anak. Untuk yang dewasa kita lakukan penahanan di Polres,” terangnya.

Terkait kelompok lain yang juga ikut ditangkap pada Minggu malam, Ardiyansyah Menyebut, pada awalnya hanya 74 orang. namun setelah dilakukan pengembangan total ada 92 yang ikut diamankan. Namun karena sebagian besar tidak terbukti 75 orang diantaranya dipulangkan.

“Untuk mengantisipasi, kita selalu melakukan patroli. Semalam kita juga sudah berkoordinasi, untuk yang sudah kita pulangkan kita imbau untuk tidak melakukan balas dendam,“ pungkasnya.

Polisi Amankan 74 Orang Terlibat Bentrokan Dua Kelompok di Klaten

Sebelumnya, Jajaran Polres Klaten Jawa tengah mengamankan 74 orang yang diduga terlibat bentrokan dua kelompok yang terjadi di sekitar Pasar Pedan, Minggu (4/10) malam. Puluhan orang yang rata-rata masih berusia remaja tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Klaten.

Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu membenarkan terjadinya bentrokan tersebut. Namun dia enggan menyebutkan kedua kelompok berasal dari mana. Pihaknya juga masih menyelidiki motif terjadinya bentrokan tersebut.

"Saat ini masih kita amankan 74 orang, masih kita identifikasi dan kita lakukan pemeriksaan secara intensif," ujar Kapolres kepada wartawan, Senin (5/10).

Pihaknya saat ini fokus untuk melakukan pemeriksaan kepada 74 orang tersebut. Petugas juga akan melakukan pengembangan untuk mencari orang lain yang mungkin terlibat dalam aksi bentrokan tersebut.

"Semua masih saksi dan terus kita periksa, nanti akan ada pengembangan. Dari pemeriksaan itu kita nanti akan tahu siapa yang akan menjadi tersangka," katanya.

Kapolres menambahkan hingga saat ini ada seorang korban yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Korban lainnya seorang warga yang warung dan gerobaknya di rusak oleh massa.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan bentrokan berawal di sekitar pertigaan Kantor BRI Kecamatan Pedan hingga pertigaan Toko Mas Semar. Dari video yang beredar di media sosial, masa terlihat membawa bambu dan kayu berteriak-teriak di depan sebuah konter handphone.

Belum diketahui dari mana dua kelompok massa tersebut, begitu juga dengan pemicu bentrokan tersebut. Masyarakat dan pedagang atau PKL di sekitar lokasi kejadian memilih menutup warung dan tokonya untuk menghindari terjadinya pengerusakan. Beberapa saat kemudian petugas kepolisian datang dan membubarkan aksi bentrokan tersebut.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.

Baca Selengkapnya