Politisi Gerindra soal kasus Kaesang: Nanti polisi yang menilai
Merdeka.com - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dilaporkan ke kepolisian atas tuduhan ujaran kebencian. Juru Bicara Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid menilai menjadi hak bagi setiap warga negara untuk melaporkan siapapun ke Kepolisian apabila merasa terganggu.
Sodik juga meminta polisi tetap menindaklanjuti pelaporan tersebut. "Dan nanti polisi yang akan menilainya," kata Sodik dalam pesan singkatnya, Jakarta, Rabu (5/7).
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menilai tak ada yang salah dalam pernyataan Kaesang dalam video yang beredar di media sosial tersebut. Menurut dia, ucapan Kaesang hanya kritik biasa dan bertujuan untuk mengingatkan antar sesama khususnya generasi muda.
"Saya melihat semua yang disampaikan masih dalam koridor kritik biasa, saling mengingatkan antar sesama generasi muda," jelasnya.
Menurut Sodik, kritik yang dilontarkan oleh Kaesang tersebut berbeda dari kritik pada umumnya. Sebab, kritik biasanya hanya sekedar mengkritik. Namun, Kaesang melontarkan kritik yang sehat karena bersifat membangun.
"Kritik Kaesang secara argumentatif sehingga terjadi dialog yang sehat dan manfaat," ucapnya.
"Saya melihat apa yang dilakukan Kaesang tidak dalam katagori ujaran kebencian apalagi penistaan agama/kelompok," tutup Sodik.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Bachtiar mengatakan, dalam video Kaesang diduga telah melakukan ujaran kebencian. Hingga dilaporkan pimpinan LSM di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Ya seperti itu, yang ada 'Ndesonya' ya, Hate Speech (salah satunya)," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/7).
Namun, Hero menjelaskan, pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
"Makanya saya bilang masih dalam proses pembelajaran dari penyidik. Rangkaian dari tayangan pertama sampai rangkaian yang terakhir, mana kan gitu," ujarnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri semangat menggulirkan Hak Angket untuk membongkar kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnya