Merdeka.com - Polres Bogor, Jawa Barat memeriksa enam saksi terkait kasus mayat dalam koper yang ditemukan di Kampung Teluk Waru Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Minggu 10 November lalu.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut," kata Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni melalui keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Bogor, Selasa (12/11).
Di samping menggali keterangan dari para saksi, Kepolisian juga melakukan pemeriksaan forensik terhadap jasad korban di Rumah Sakit Polri Soekanto, Jakarta. Hasilnya, terdapat luka bekas jahitan pada bagian perut, luka bekas patah di kaki kanan korban yang belum diketahui identitasnya itu.
Joni menyebutkan, ciri-ciri korban yang ditemukan dalam kondisi membusuk itu antara lain, berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan sekitar 175-180 centimeter. Sedangkan usianya diperkirakan 40-50 tahun.
Kasus penemuan mayat dalam koper ini berawal ketika Polsek Nanggung Polres Bogor menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu, 10 November 2019. Setelah menerima laporan dari masyarakat, kapolsek langsung menghubungi Kasatreskrim Polres Bogor mengenai penemuan koper berwarna biru tua berisi mayat di wilayah Nanggung.
Selanjutnya, petugas gabungan dari Polsek Nanggung dan Satreskrim Polres Bogor melakukan pemeriksaan ke tempat kejadian perkara (TKP). Joni mengatakan, saat tiba di TKP, petugas gabungan menghirup aroma tak sedap berasal dari koper berisi mayat yang dalam kondisi dibungkus selimut dan plester.
"Kemudian terhadap mayat laki-laki tanpa identitas tersebut dibawa ke RS Polri Sukanto untuk dilakukan otopsi," kata Joni.
Selain itu, menurutnya Kepolisian sampai saat ini masih mencari keluarga korban, mengingat identitas korban belum diketahui. Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP penemuan koper berisi mayat.
Seperti edaran yang diterbitkan Polres Bogor, mayat itu juga memiliki tinggi badan 183 centimeter dan usia diperkirakan di atas 40 tahun. Selain itu, pada mayat itu terdapat bekas luka jahitan pada kaki bawah sebelah kanan dan luka jahitan pada perutnya berukuran 4x6 centimeter.
"Kita belum ketahui identitasnya. Termasuk kita sudah lakukan pemeriksaan dengan alat e-KTP belum muncul dan kami dalami baik dari reskrim polsek. Mudah-mudahan ada titik temu dan terang siapa identitas korban dan pelakunya karena memang ada indikasi kekerasan," kata Didik, Selasa (12/11).
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP M Joni mengungkap ciri-ciri korban yakni terdapat bekas empat jahitan sepanjang 6 centimeter dan bekas operasi pada kaki sebelah kanan serta berusia sekitar 40 tahun.
"Diperkirakan sudah 5 hari meninggal. Jika merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tadi, kita akan meminta cek DNA, sehingga kita bisa pastikan itu keluarga korban," katanya.
Sejauh ini, kata Joni, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi yang menemukan korban di TKP, termasuk saksi yang pernah melintas di daerah tersebut.
"Kita belum mengetahui apakah korban dibunuh di TKP atau di daerah lain. Kita saat ini fokus pada identitas korban dulu," katanya. (mdk/ded)
Baca juga:
Polisi Duga Ada Indikasi Penyekapan Terhadap Mayat Pria dalam Koper di Bogor
Wajah Membusuk, Mayat Pria Diplester dalam Koper Sulit Diidentifikasi
Mayat Diplester di Dalam Koper Diduga Korban Pembunuhan
Mayat Pria Diplester dalam Koper Gegerkan Warga Nanggung Bogor
Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan Ditemukan Tewas di Rusun Cakung
Polisi Inggris Sudah Identifikasi 39 Mayat Warga Vietnam yang Ditemukan dalam Truk
Polisi Duga Ada Indikasi Penyekapan Terhadap Mayat Pria dalam Koper di Bogor
Wajah Membusuk, Mayat Pria Diplester dalam Koper Sulit Diidentifikasi
Deretan Negara di Asia yang Terapkan Hukuman Mati Koruptor
Mayat Diplester di Dalam Koper Diduga Korban Pembunuhan
Mayat Pria Diplester dalam Koper Gegerkan Warga Nanggung Bogor
Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan Ditemukan Tewas di Rusun Cakung
Polisi Inggris Sudah Identifikasi 39 Mayat Warga Vietnam yang Ditemukan dalam Truk
Awal Mula Terbongkarnya Jasad Dicor di Lantai Musala, Pelaku Niat Fitnah Tetangga
Penguasaan Lahan Sawit Jadi Motif Pembunuhan Mayat Ditemukan Dalam Parit
47 Warga di Sukabumi Keracunan Hidangan Maulid
BNN Razia Tempat Hiburan Malam di Jakbar, 4 Pengunjung Terindikasi Konsumsi Narkoba
Gempa Magnitudo 5,5 di Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami
Agnez Mo 'Semprot' Orang yang Suka Nyinyir dan Julid, Penonton Langsung Heboh
Jasad Bayi Perempuan di Kolong Flyover Ciputat Ditemukan di Tumpukan Sampah
Ditjen PAS Ungkap Penyelundupan Narkoba ke Lapas Pakai Drone
Bus Pariwisata Angkut Peziarah Terbakar di Ciamis
Libur Natal & Tahun Baru, Anyer Diprediksi Sepi Pengunjung Dampak Tsunami Tahun Lalu
Penyelundupan Singa dan Leopard Sindikat Internasional Digagalkan Polisi
Seorang Nenek Meninggal Ditabrak Moge, Cucunya Luka Parah
MUI: Label Makanan Halal Cegah Kontaminasi Resto Sudah Bersertifikat
Aksi Nyentrik 4 Menteri Jokowi Manggung di Nitilaku UGM, Teten dan Edhy Pakai Wig
30 Butir Telur Ular Kobra Menetas di Bekasi, Warga Ketakutan
Perbaikan Rumah Ambruk di Matraman Dilakukan Setelah Proyek Saluran Air Selesai
KPK Harap Jokowi Segera Umumkan Hasil Investigasi Kasus Novel Baswedan
Pencak Silat Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia
Batuk darah Bisa Jadi Salah Salah Satu Gejala Penyakit Tuberkolosis
DKI Belum Minta Persetujuan Kemenhub Bikin Rute LRT Pulogadung-Kebayoran Lama
Geramnya Mantan Menteri Susi: Saya Menolak jadi Orang Bodoh
Omnibus Law Harus Pertimbangkan Rasionalisasi Jumlah Perizinan
Minibus Hantam Tronton di Tol Madiun, 1 Tewas dan 6 Penumpang Luka
Ramah Lingkungan, Air New Zealand Mulai Gunakan Cangkir yang Bisa Dimakan
KPK Dalami Temuan PPATK Soal Kepala Daerah Simpan Uang di Kasino Luar Negeri
Depresi, Pria di Malang Potong Tangannya Gunakan Golok
Pemerintah Diminta Beri Kepastian Soal Moratorium Pemekaran Daerah
Antisipasi Banjir, Turap Kali Ancol Ditinggikan
Fendi Rilis Tas Eksklusif Beraroma Parfum Pertama di Dunia
ICW Kritik Jokowi: Koruptor Bisa Dihukum Mati, Tapi Hukuman Napi Dikurangi