Presiden SBY surati Sekjen PBB soal Selat Hormuz
Merdeka.com - Situasi tegang di Selat Hormuz antara Iran dengan Israel, menyebabkan Presiden SBY mengirimkan surat kepada Sekjen PBB. Pasalnya, konflik tersebut berdampak kepada negara lain.
"Presiden SBY telah menyurati Sekjen PBB, Indonesia turut prihatin dengan konflik tersebut yang berdampak pada negara lain," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, dalam jumpa persnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (2/3).
Menurutnya, ketegangan tersebut akan membawa pengaruh terhadap Indonesia, yakni naiknya harga minyak mentah dunia.
"Konflik di Selat Hormuz, Indonesia turut prihatin, karena mempengaruhi Indonesia dengan dampak tidak langsung, yaitu naiknya harga minyak dunia," kata dia.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, mendukung konflik tersebut diselesaikan dengan jalan damai, bukan dengan jalan perang.
"Indonesia bersikap lebih baik konflik tersebut diselesaikan dengan damai, bukan dengan kekerasan," katanya.
Situasi keamanan Timur Tengah kembali bergejolak setelah Iran mengancam Amerika Serikat dan sekutunya. Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, selat ini menjadi jalur pelayaran kapal-kapal pengangkut minyak dunia. Sekitar 20 persen dari distribusi minyak dunia melalui selat tersebut.
Situasi semakin memanas, setelah Iran menggelar latihan perang. Tak mau kalah dengan Iran, AS dan Israel pun ikut menggelar latihan perang. Militer Iran semakin memperkuat dan mempersiapkan dirinya, seiring dengan isu rencana serangan militer yang digembar-gemborkan oleh Israel.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya