Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rapat Kerja di DPR, Komnas KIPI Jelaskan 2 Kasus Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca

Rapat Kerja di DPR, Komnas KIPI Jelaskan 2 Kasus Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari membeberkan 2 kasus fatal atau serius KIPI lainnya yang diduga akibat vaksin AstraZeneca selain Trio. Kedua kasus lainnya terjadi di Jakarta dan di Ambon.

"Kasus kedua, seorang ojek online usianya 60, tahun tapi belakangan ini dikoreksi menjadi 57 tahun dan kemudian satu lagi di Ambon, usianya 45 tahun," kata Hindra saat rapat kerja bersama DPR Komisi IX, Kamis (20/5).

Hindra kemudian menceritakan lebih detil terkait kronologi meninggalnya pria asal Ambon dan Jakarta itu.

Pertama, terkait meninggalnya lansia yang bekerja sebagai ojek online di Jakarta itu, kata Hindra, lansia tersebut tidak melewati seluruh tahapan proses skrining sebelum divaksin. Setelah diwawancara, dia langsung disuntik vaksin.

"Dia datang ke tempat pelayanan vaksinasi di Jakarta. Diwawancara (riwayat penyakit), namun setelah itu, tidak diperiksa. Di Faskes pos vaksinasi itu tidak diperiksa, tapi langsung divaksin," kata Hindra.

Keesokan harinya, lansia tersebut mendatangi Puskesmas terdekat dan mengeluhkan sesak napas. Sebenarnya, kata Hindra, berdasarkan pengakuan lansia itu, dia sudah mengalami sesak napas sehari sebelum disuntik vaksin. Namun, saat diwawancara dalam proses skrining, lansia tersebut tidak jujur.

Hasil pemeriksaan Puskesmas pun menunjukkan bahwa lansia tersebut mengidap penyakit radang paru-paru.

"Dia bilang di Puskesmas bahwa sehari sebelum divaksin sudah sesak napas, tapi pas di tempat vaksinasi, dia tidak bilang bahwa dia sesak (napas)," ungkapnya.

"Diperiksa di Puskesmas, di-rontgent dan ternyata betul radang paru, dia harus diinkubasi, tapi menolak. Lalu makin berat kondisinya dan harus dirujuk tapi tidak ada tempat (rujukan)," katanya.

Lansia itu, kata Hindra, sempat menolak untuk diinkubasi. Sedangkan, kondisinya semakin parah. Pihak Puskesmas terus berusaha untuk membujuknya agar mau diinkubasi. Beberapa hari kemudian, lansia itu baru bersedia untuk diinkubasi, namun sayangnya, sudah tidak ada tempat rujukan. Pada akhirnya, lansia tersebut meninggal dunia. Untuk itu, Hindra menegaskan bahwa lansia itu meninggal dunia bukan karena vaksin, namun karena mengidap radang paru.

"Waktu lansia itu mau (diinkubasi), tempatnya sudah penuh, akhirnya meninggal 4-5 hari kemudian. Jadi dia meninggal bukan gara-gara vaksin tapi dia radang paru," katanya.

"Karena tidak terdeteksi penyakitnya, lalu dia sesak dan tidak dapat pengobatan, tidak bisa dirujuk, serta menolak tindakan. Tentu saja kalau daya tubuh kurang baik, dia meninggal," tegasnya.

Sementara itu, Hindra juga mengatakan bahwa kasus di Ambon tidak disebabkan karena menerima vaksin AstraZeneca. Namun kata Hindra, karena terinfeksi Covid-19 sebelum disuntik vaksin. Diketahui bahwa sebelumnya diberitakan Komandan Brimob Polda Maluku, Iptu Lourens Tenine meninggal dunia setelah 5 hari disuntik vaksin AstraZeneca.

"Dia disuntik vaksin, besoknya demam, batuk, pilek kemudian semakin berat. setelah diperiksa ternyata positif Covid-19. Jadi dia terpapar Covid-19 sebelum divaksin. Gejalanya berat, akhirnya meninggal karena virus Corona," kata Hindra.

Diketahui, sebelumnya Polri juga sudah menyampaikan bahwa Iptu Lourens meninggal dunia bukan karena vaksin Covid-19, namun karena sudah terinfeksi virus Corona.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Usulkan Tri Rismaharini hingga Azwar Anas Maju Pilgub Jakarta
PDIP Usulkan Tri Rismaharini hingga Azwar Anas Maju Pilgub Jakarta

Pantas memuji kinerja Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Menurutnya, kinerja Risma telah berdampak besar di wilayah itu.

Baca Selengkapnya
Kejari Jaktim Sebut SPDP Indra Charismiadji Terbit Sejak Agustus 2023
Kejari Jaktim Sebut SPDP Indra Charismiadji Terbit Sejak Agustus 2023

Namun Cakra enggan untuk menjelaskan terkait waktu pastinya soal penetapan tersangka Indra.

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Soroti Kasus TPPO Modus Ferienjob ke Jerman: Jangan Sampai Korban Bertambah
Komisi III DPR Soroti Kasus TPPO Modus Ferienjob ke Jerman: Jangan Sampai Korban Bertambah

Komisi III DPR menilai kasus tersebut adalah masalah hukum serius.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
Rapat di DPR, Mendagri Tito: Sudah Mulai Banyak Pelintiran soal Masalah Aglomerasi
Rapat di DPR, Mendagri Tito: Sudah Mulai Banyak Pelintiran soal Masalah Aglomerasi

Proses pembahasan Jakarta akan menjadi wilayah aglomerasi sudah dibahas dengan melibatkan sejumlah pakar sejak April 2022

Baca Selengkapnya
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN

DPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.

Baca Selengkapnya
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan

Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.

Baca Selengkapnya