Rugikan nelayan, Andika Hazrumy tolak pengerukan pasir laut di Teluk Banten
Merdeka.com - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menolak dengan tegas penambangan pasir laut di wilayah pesisir Teluk Banten. Alasannya, penambangan akan merugikan nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil laut.
"Saya secara pribadi tidak setuju. Banyak keluhan dari masyarakat, tereliminasinya masyarakat pesisir, mata pencaharian nelayan juga habis, terganggu, merusak biota laut. Mending kita jadikan zona wisata bahari di sana," kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kamis (12/10)).
Andika mengaku akan berkoordinasi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim untuk membahas lebih lanjut mengenai dampak dan perizinannya. Andika sendiri kecewa dengan pernyataan Kepala Bappeda Banten Hudaya Latuconsina mengenai kemungkinan penambangan pasir di Teluk Banten.
"Ya, nanti kita panggil. Makanya statemennya kok tidak mengkoordinasikan dengan pimpinan dulu, khususnya Pak Gubernur. Pak Gubernur juga kemarin sempat kaget," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Banten tidak keberatan pasir laut kembali dikeruk untuk dipakai reklamasi. Hal ini setelah Pemerintah mencabut moratorium reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta.
Selama ini kebutuhan pasir untuk reklamasi pulau tersebut diambil dari kawasan pesisir utara Banten sampai ke Pulau Tunda.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghargaan tersebut diberikan di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2024.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnya