Samarinda Mulai Belajar Tatap Muka 7 September, Guru Belum Vaksin Dilarang Ngajar
Merdeka.com - Pemkot Samarinda Kalimantan Timur memutuskan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 7 September 2021 di 85 sekolah. Guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin sementara tidak diperkenankan mengajar.
Kota Samarinda sendiri, memiliki sekitar 320 sekolah TK Negeri, SD dan SMP negeri dan swasta dengan 9.400 guru dan tenaga pendidik. Sampai saat ini sudah lebih 70 persen guru dan tenaga pendidik yang sudah divaksin.
"Sisanya ada sekitar 29 persen yang belum divaksin sekitar 3 ribuan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (27/8).
Guru yang belum divaksin penyebabnya beragam. Baik mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta/bawaan, maupun guru yang sedang hamil.
"Yang belum vaksin dengan alasan kedua di atas itu, kita terus dorong agar segera vaksin. Kalau tidak vaksin, sesuai arahan Pak Wakil Wali Kota (Rusmadi) sementara tidak boleh mengajar," ujar Asli.
Kendati demikian, rencana PTM terbatas di 85 sekolah itu menunggu status PPKM kota Samarinda. Dimana, arahan dari Mendikbud, bahwa yang bisa menggelar PTM hanya kota dengan status level 3 dan dengan persetujuan orangtua murid dan siswa.
"Samarinda kan sedang PPKM Level 4 dari 24 Agustus sampai 6 September. Kami tetap berharap, nanti untuk 7 September ada kebijakan tersendiri untuk memulai PTM terbatas. Semoga Samarinda turun ke level 3," ungkap Asli.
Syarat umum untuk sekolah gelar PTM itu adalah memiliki fasilitas untuk menerapkan protokol kesehatan hingga kepada susunan bangku pada kelas dengan jarak sesuai ketentuan.
"PTM terbatas ini tetap mengutamakan keselamatan murid dan siswa. Tidak boleh sombong, tidak boleh takabur. Tapi kita harus berbuat selama pandemi sudah 1,5 tahun ini," terang Asli.
"Ya karena harus diakui selama belajar virtual, kontrol kepada murid dan siswa ini memang tidak maksimal. Istilahnya habbit loosing (hilang kebiasaan). Ada yang belajar pagi virtual siswa belum mandi, tidak sikat gigi, makan tidak terkontrol, main HP tidak terkontrol," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaSelama menempuh pendidikan, dia memang tidak cukup cerdas dalam hal akademik. Sukyatno justru pernah dua kali tidak naik kelas saat bersekolah.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaSandiaga menilai apa yang disampaikan sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaNegara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya