Satgas Covid-19 Sebut Positivity Rate 6 Provinsi Masih di Atas 5 Persen
Merdeka.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan enam provinsi di Indonesia masih mencatat positivity rate di atas 5 persen. Padahal, standar aman Badan Kesehatan Dunia atau WHO, positivity rate Covid-19 maksimal 5 persen.
"Untuk positivity rate masih ada 6 provinsi di atas 5 persen. Tapi kabar baiknya, berarti 28 provinsi sudah memiliki positivity rate di bawah 5 persen," katanya dalam talkshow yang dipantau merdeka.com, Kamis (16/9).
Enam provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat dengan positivity rate 5,69 persen, Kepulauan Bangka Belitung 7,93 persen, Sulawesi Tengah 7,30 persen, Aceh 11,74 persen, Kalimantan Utara 12,35 persen dan Sulawesi Utara 7,95 persen.
Meski enam provinsi masih mencatat positivity rate di atas 5 persen, Dewi menyebut ada lima provinsi di Indonesia yang melakukan testing sangat tinggi pada periode 6 sampai 12 September 2021.
Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta mencatat testing sebanyak 258.013 orang, Jawa Barat 212.115 orang, Jawa Timur 187.576 orang, Jawa Tengah 99.455 orang dan Sumatera Utara 60.174 orang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masuk kategori sangat rendah. Ini ditandai dengan positivity rate nasional pada Senin, 13 September 2021 berada di angka 2,13 persen.
Meski penularan Covid-19 di Indonesia sangat rendah, Nadia meminta masyarakat tidak euforia.
"Saat ini, kita sudah pada level penularan yang sangat rendah. Tapi, jangan kemudian kita menjadi euforia dengan kondisi ini," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).
Nadia mengingatkan, Indonesia belum bebas dari Covid-19. Risiko kembali melonjaknya kasus Covid-19 masih bisa terjadi.
Dia mengambil contoh sejumlah negara di dunia yang kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 seperti India dan Amerika Serikat. Padahal, tingkat vaksinasi Covid-19 negara tersebut terbilang cukup tinggi.
"Kita harus tetap waspada. Cakupan vaksinasi yang belum mencukupi, artinya kita harus selalu disiplin protokol kesehatan," pesannya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya