Sedang Buat Konten, Warga Ngawi Malah Temukan Amunisi Bekas Perang
Merdeka.com - Sejumlah warga menemukan amunisi bekas perang yang diduga masih aktif di aliran Sungai Bengawan Madiun di Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Amunisi tersebut ditemukan saat warga mencari benda-benda logam kuno.
Kepala Polsek Ngawi, AKP Khristanto Nugroho mengatakan, amunisi itu ditemukan sekelompok orang saat sedang membuat video mencari barang kuno di sekitar aliran sungai untuk konten.
"Sesuai hasil identifikasi dari tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun, diduga amunisi perang itu masih aktif. Hal itu dilihat dari pemantiknya yang masih ada," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (4/8).
Mengetahui kabar tersebut, polisi langsung datang dan memasang perimeter di lokasi. Polisi juga berkoordinasi dengan tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun untuk pemindahan peledak itu.
Sesuai hasil identifikasi, amunisi bekas perang itu memiliki ukuran diameter 25 sentimeter dengan panjang 30 sentimeter. Namun bagian belakang amunisi perang itu sudah rusak karena termakan usia dan diperkirakan sisa masa penjajahan Belanda.
Dengan berat sekitar lima kilogram, benda itu diperkirakan bekas amunisi perang dari pesawat terbang atau kapal perang. Selain itu, jika melihat dari ukuran fisiknya maka diperkirakan benda berbahaya itu memiliki daya ledakan hingga radius 150 meter.
"Tentunya sangat berbahaya apabila masyarakat melakukan evakuasi dengan cara yang asal mengingat masih memiliki daya ledak besar," jelas Khristanto.
Mula Penemuan Amunisi
Benda yang diperkirakan amunisi bekas perang itu ditemukan Dwi Nardiyansah. Saat itu ia bersama timnya memang sering mencari benda-benda logam kuno di bawah tanah menggunakan metal detektor.
Saat menyusuri aliran Sungai Bengawan Madiun, sesampai di tempat benda itu ditemukan, alat pendeteksi logam yang dibawa berbunyi. Kemudian diketahui benda itu terpendam lumpur sungai sekitar 50 sentimeter dari permukaan air.
"Kami menggunakan tangan kosong saat mengangkat benda itu dari timbunan lumpur sungai. Tangan kami masukkan ke dalam lumpur dan mendapatkan benda lonjong itu," katanya.
Setelah diangkat, benda itu kemudian dibawa pulang ke rumah dan dimasukkan kedalam ember dengan tujuan agar dia tidak dapat meledak. Yuli menganggap penemuan itu tidak berbahaya karena kondisinya sudah berkarat.
"Selain itu, saat beberapa kali dilempar ke tanah juga tidak terjadi reaksi apapun. Namun, akhirnya kami memutuskan untuk melapor ke petugas atas temuan benda itu," ujarnya.
Diperkirakan, di lokasi temuan dan sekitarnya masih banyak terdapat benda serupa mengingat dulu di Ngawi merupakan salah satu situs penting militer kolonialis yang ditandai dengan keberadaan Benteng Pendem tak jauh dari lokasi penemuan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang polisi yang pulang ke kampung halamannya dan mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari warga setempat.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Unggahan tersebut berhasil menuai beragam respons dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji aksi polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang komandan menghukum anak buahnya yang salah dalam melakukan sikap hormat.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya