Sengketa Lahan, Ahli Waris Ancam Segera Ratakan Bangunan SMPN 1 Mancak Serang
Merdeka.com - Sengketa lahan seluas 6.286 meter persegi yang kini berdiri sekolah SMPN 1 Mancak, Kabupaten Serang berujung ancaman dari ahli waris. Aris Rusman bin Djainul mengancam akan segera meratakan seluruh bangunan sekolah dengan alat berat, jika tidak ada itikad baik dari Pemkab Serang untuk menyelesaikan persoalan lahan tersebut.
Dia memberi waktu hingga 22 Oktober kepada Pemkab Serang untuk menggelar pertemuan kembali dalam penyelesaian konkret lahan sekolah.
"Tanggal 22 nanti mau saya ratakan. Saya sudah siapkan alat beratnya, saya selaku ahli waris," kata Aris kepada wartawan di lokasi penyegelan, Mancak, Kabupaten Serang, Rabu (16/10).
Ia pun mempersilakan Pemkab Serang untuk menempuh jalur hukum dalam persoalan konflik lahan SMPN 1 Mancak tersebut, karena menurutnya, pihaknya selaku ahli waris lahan memiliki dokumen lengkap lahan tersebut.
"Bupati tempuh jalur hukum, saya taat hukum silakan saja? Kalau mau lapor silakan lapor sampai sekarang saya masih nunggu panggilan dari Polda," lanjutnya.
Aris juga menyegel bangunan SMPN 1 Mancak. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut terpaksa dipindahkan ke SMAN 1 Mancak.
Penyegelan ini sudah berlangsung selama tiga hari mulai Senin (14/10). Ahli waris lahan menyegel gerbang sekolah dengan kayu bambu dan memasang tulisan sekolah ditutup.
"Begini, surat yang dilayangkan ke Bupati itu kan kita sudah kasih informasi bahwa lahan ini mau kami pakai ya kan. Terus apa masalahnya kita mau dihalang-halangi wong punya kita ko mau dipakai," kata Aris.
Sebelum melakukan penyegelan, Aris mengaku telah melayangkan surat terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang namun tidak ada kejelasan.
"Riwat dari Dinas dulu kan hanya pinjam pakai tidak ada pembelian terhadap lahan ini. Tidak pernah menganggarkan lahan ini gak usah jauh-jauh tunjukan kwitansi aja kalau bener beli," katanya.
Saat ini kondisi di sekolah tersebut terlihat kosong dan sepi karena aktivitas KBM para siswa-siswa telah dipindahkan ke SMA 1 Mancak. Terlihat puluhan personel Kepolisian sedang berjaga di depan sekolah.
"Mereka sudah tidak berdaya wong bukan punya mereka, kalau mau membeli itu terserah mereka. Intinya secara formal mereka mengakui ini milik saya. Mau saya pakai. Buktinya mereka memindahkan siswa ke SMA itu sudah cukup bukti mau apalagi? Secara gamblang sudah setuju," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan rumah mewah yang terbengkalai, rumah tersebut milik mantan Bupati Sumedang yang rencananya hendak dipakai untuk sekolahan
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaKesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca Selengkapnya