Seorang Gadis Berkebutuhan Khusus di Gunungkidul Dicabuli Ayahnya
Merdeka.com - Bocah perempuan berumur 12 tahun di Kabupaten Gunungkidul menjadi budak seks ayah kandungnya sendiri selama beberapa tahun. Dari informasi yang didapat Liputan6.com, sebelumnya korban berada di salah satu yayasan pesantren di wilayah Kepanewon Panggang. Namun karena adanya pandemi Covid 19, korban akhirnya dipulangkan dan tinggal dengan Ayahnya berinisial W (pelaku). Diketahui ibu korban sudah meninggal dunia saat melahirkannya.
Peristiwa pencabulan tersebut bermula ketika bocah yang agak berkebutuhan khusus tersebut tengah asyik bermain dengan teman-temannya di musala dekat rumahnya, dan disuruh pulang ke rumah oleh ayahnya. Saat itu, kebetulan di lokasi tersebut banyak warga yang sedang bekerja bakti.
Setelah cukup lama di dalam rumah, selepas asar bocah tersebut kembali terlihat sudah bermain kembali dengan teman-temannya. Warga curiga dengan perilaku bocah tersebut usai pulang ke rumahnya. Warga khawatir bocah tersebut kembali menjadi korban aksi tak senonoh yang dilakukan oleh ayahnya tersebut.
Sebelumnya W (48) ayah kandung korban memang pernah tepergok melakukan pencabulan kepada putrinya tersebut. Warga pun lantas mencari tahu dengan 'menginterogasi' bocah tersebut secara halus dan pelan-pelan.
Meskipun sempat menolak bercerita, namun akhirnya bocah perempuan tersebut membeberkan apa yang dialaminya. Bocah ini mengaku dirudapaksa ayahnya.
Dengan polosnya, bocah malang tersebut kemudian menceritakan apa yang dilakukan selama ini oleh ayah kandungnya, kepada warga. Tak hanya sekali, ternyata bocah ini sering dipaksa berhubungan badan dalam beberapa tahun terakhir.
Mendengar penuturan bocah tersebut, warga lantas mendatangi kediaman W untuk menginterogasi. Dari hasilnya, W akhirnya mengaku telah berkali-kali memaksa anaknya untuk melayani nafsu bejatnya tersebut.
"Kalau ngakunya di depan warga, lelaki bejat itu berkali-kali memaksa anaknya berhubungan badan," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dengan pertimbangan agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, warga lantas sepakat untuk melaporkan peristiwa nahas tersebut ke Mapolsek Playen. Selang tidak lama usai mendapat laporan, polisi menangkap terduga pelaku di rumahnya.
Kapolsek Playen AKP hajar Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan berkaitan dengan tindak pencabulan tersebut. Namun demikian saat ini kejadian tersebut masih dalam proses penyidikan.
"Nanti ya," kata Kapolsek singkat.
Saat ini korban bakal mendapatkan pendampingan dari pihak Unit Perlindungan Anak Pemda DP3AKBPMD Gunungkidul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaSecara tiba-tiba ia menangis di hadapan ayahnya dan mengungkap sebuah permintaan yang begitu mengejutkan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan pengalamannysa usai bekerja sesuai keinginan terakhir ayahnya, banyak kebetulan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial PS langsung ditangkap. Saat ini sudah diamankan di Polsek Langgam.
Baca Selengkapnya