Simpang 7 Solo Bakal Dibangun Rel Eleveted dengan Bentang Terpanjang
Merdeka.com - Solo bagian utara terus berbenah agar bisa setara dengan Solo bagian selatan. Salah satunya adalah dengan pembangunan infrastruktur pendukung transportasi.
Simpang 7 Joglo menjadi prioritas peningkatan traffic pemerintahan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa. Kemacetan yang berlangsung bertahun-tahun akan segera terurai seiring program yang dicanangkan dengan dukungan pemerintah pusat.
Setelah jalur kereta api bandara melalui Kadipiro, kini akan dibangun jalur rel ganda layang (eleveted) di atas simpang 7 Joglo. Kementerian Perhubungan dan PUPR akan berbagi peran. Karena selain rel eleveted ganda juga akan dibangun underpass untuk memecah kemacetan.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya mengatakan desain untuk rel layang ganda saat ini sudah hampir final. Menurut rencana ground breaking akan dilakukan bulan Desember atau Januari 2022.
"Desain sudah 90 persen dan tinggal menyesuaikan kondisi di lapangan dan persetujuan dari komisi pengawas jembatan," ujar Putu, di Solo, Selasa (16/11).
Pekerjaan rel layang sepanjang 1,3 kilometer akan dimulai dari simpang Joglo yang menjadi pusat kemacetan. Ia berharap pembangunan jembatan di simpang Joglo segera selesai masyarakat yang terdampak tidak terlalu lama. Untuk sementara akan dibangun single track sehingga kereta api reguler tetap bisa melintas.
"Eleveted rel ini nanti bentangnya cukup panjang 130 meter, ini mungkin akan menjadi ikon. Karena di Indonesia itu bentang rel terpanjang itu ada di sini," katanya.
Wali Kota Gibran Rakabuming mengatakan, pembangunan jalur ganda Solo-Semarang Fase 1 dengan eleveted di simpang Joglo bisa mengurangi kemacetan di kawasan simpang 7 Joglo.
"Sesuai komitmen saya dan pak Wawali, yang namanya Solo utara ini bisa lebih maju lagi. Kita ingin memajukan Solo bagian utara yang jelas traffic-nya harus kita perbaiki dulu," tandasnya.
Gibran menuturkan, ada 4 kelurahan di Kecamatan Banjarsari yang terkena dampak pembangunan rel ganda. Yakn Kelurahan Joglo, Nusukan, Gilingan, dan Banjarsari.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaEmpat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaMeski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca SelengkapnyaPerempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah
Baca Selengkapnya