Soal koalisi umat, Demokrat tak tertarik gabung karena visi misinya belum jelas
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membeberkan alasan partainya enggan bergabung dalam barisan koalisi keumatan yang terdiri dari PKS, Gerindra, PAN dan PBB. Salah satu alasannya, koalisi itu tidak memiliki visi misi jelas.
"Karena koalisi itu kan belum jelas apa visi misinya. Kita harus samakan visi misi dulu. Belum tentu sama. Dan yang namanya berkoalisi harus saling menghargai, saling percaya, yang paling penting sama engga kita punya visi misi," kata Syarief saat dihubungi, Jumat (8/6).
Demokrat memberi sinyal menutup pintu lobi. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini tidak bersedia bergabung dengan koalisi keumatan.
"Dan menyangkut koalisi keumatan, Demokrat tak tertarik masuk ke sana. Diajak pun belum tentu Demokrat mau masuk ke sana. Belum tentu, ya artinya belum kita putuskan. Tapi diajakpun kita belum tentu kesana," ujarnya.
Demokrat kini fokus memikirkan kemungkinan koalisi kerakyatan. Koalisi itu akan mulai dipikirkan usai pilkada serentak 2018.
"Kita belum pikirkan. Paling abis Pilkada lah. Dikit lagi," ucapnya.
Sebelumnya, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan partainya tengah mendorong terbentuknya poros ketiga di Pemilu 2019. Poros ketiga itu diberi nama Koalisi Kerakyatan.
"Ya Partai Demokrat sekarang sedang serius membangun poros kerakyatan ya. Tadi malam saya diskusi juga dengan bapak Ketum ya arahannya begitu. Kita akan berupaya untuk membangun Poros Kerakyatan atau Poros Nusantara," kata Ferdinand.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaVisi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaTawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca Selengkapnya