Tak Kasih Jawaban, Panggilan Panji Gumilang ke Gedung Sate Antiklimaks
Merdeka.com - Pertemuan antara Pimpinan Lembaga Pendidikan Al-Zaytun, Panji Gumilang dengan tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berujung antiklimaks. Tim investigasi tidak mendapatkan klarifikasi dan seolah mengikuti aturan main yang ditawarkan oleh Panji Gumilang.
Pertemuan yang berlangsung secara tertutup ini berlangsung selama kurang lebih satu jam. Selama berada di dalam ruangan, Panji Gumilang enggan memberikan klarifikasi dari sejumlah pertanyaan yang diajukan.
Dia memberikan opsi untuk membawa daftar pertanyaan yang nantinya akan dijawab secara tertulis. Tawaran itu pun diterima, meski belum jelas kapan tenggat waktu yang diberikan.
"Tadinya kami ingin mengklarifikasi apa yang beredar di masyarakat dan di media. Tapi nampaknya beliau itu minta waktu kepada kami untuk mempersiapkan jawaban yang akan kami pertanyakan. Beliau meminta apa yang diklarifikasi kepada beliau," kata Ketua Tim Investigasi, Badruzzaman M. Yunus saat memberikan keterangan usai pertemuan.
"Tadi itu tidak memberikan jangka waktu. Kami insyaallah nanti akan bikin laporan dulu atas apa yang dilakukan hari ini untuk tindaklanjuti berikutnya menunggu arahan pimpinan," katanya.
Soal pertanyaan yang diajukan pun, Badruzzaman tidak menjelaskan secara rinci. Ia berkilah, semua substansi berkaitan dengan polemik yang ditimbulkan Panji Gumilang. Tim Investigasi enggan disebut bahwa proses dalam pertemuan tidak menghasilkan apapun.
"Nanti akan kita klarifikasi pada waktunya enggak bisa dibuka sekarang. Jadi intinya nanti saya akan lapor dulu atas apa yang sudah dilakukan sampai hari ini nanti," jelas dia.
"Ada hasilnya beliau datang hari ini, tapi minta waktu untuk mempersiapkan jawaban. Kita kan klarifikasi, enggak bisa memaksa, beliau tidak mau ya bagaimana," dia melanjutkan.
Hal sama disampaikan salah seorang anggota Tim Investigasi yang juga Sekjen MUI Jabar, Rafani Achyar. Menurut dia, pertanyaan yang diajukan sangat sensitif untuk dibuka ke publik. Namun, dia menegaskan, isunya masih berkaitan dengan isu yang berkembang di tengah masyarakat dan dibahas di media sosial.
"Jadi memang hasilnya hari ini pihak Al-Zaytun hanya meminta daftar pertanyaan itu untuk diberikan dan sudah disamapikan oleh tim. Soal waktu harapan kami secepatnya bisa disampaikan kembali karena ini ditunggu oleh publik," imbuh dia.
"Esensi dibentuknya tim yaitu mengembalikan suasana kondusif itu dulu. Jumlah pertanyaan yang disampaikan itu ada lima, tapi saya tidak bisa menyampaikan isinya, tapi itu memang sensitif. Tidak keluar dari isu yang berkembang dan buat gaduh. Kalau beliau akan kembali lagi, kami akan terima. Tapi kalau hanya mengirim jawaban juga akan diterima. Yang terpenting jawabannya," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen pasangan sejoli bertemu eks Gubernur Jabar dan langsung minta jadi saksi nikah.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaDia minta semua aset yang dibekukan dan diblokir segera dikembalikan.
Baca SelengkapnyaPutusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca Selengkapnya