Terbukti Suap Staf BNN Pematang Siantar, Joko Dihukum 1,5 Tahun Penjara
Merdeka.com - Warga Pematang Siantar, Joko Susilo (31), terbukti menyuap staf BNN Kota Pematang Siantar. Dia dijatuhi hukuman 1 tahun 6 bulan atau 1,5 tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan.
Joko terbukti menyuap petugas BNN agar status DPO-nya dalam kasus narkoba dihilangkan. Dia melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No 20 Tahun 2001, tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penyuapan terhadap pegawai negeri atau penyelenggara negara," ujar Ketua Majelis Hakim, Sri Wahyuni dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (5/8).
Putusan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan. Sebelumnya JPU Dostom Hutabarat meminta agar Joko dihukum 2 tahun penjara.
Menyikapi putusan itu, pihak terdakwa langsung menyatakan melakukan banding. Sementara JPU menyatakan masih pikir-pikir.
Dalam dakwaan disebutkan, Joko menyuap staf BNN Pematang Siantar, Hino Mangiring Pasaribu, SH (berkas terpisah dan sudah divonis 15 bulan penjara) pada 25 Agustus 2017 sekira pukul 21.00 Wib. Penyuapan terjadi di kantor BNN Jalan WR Supratman, Pematang Siantar.
Tindak pidana suap atau korupsi ini berawal dari penangkapan yang dilakukan BNN Kota Pematang Siantar terhadap Muhammad Saleh Nasution dan Budi Atomi di Rambung Merah Pematang Siantar, Rabu (23/8/2017). Keduanya diringkus karena kasus kepemilikan narkotika.
Saat ditangkap, Budi mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja yang dibeli dari Joko Susilo (terdakwa dalam berkas terpisah) pada April 2017. Joko dicurigai terlibat dalam kepemilikan narkotika itu dan selanjutnya akan diterbitkan Daftar pencairan Orang (DPO) atas namanya.
Joko yang ketakutan dan mencari nomor handphone Hino. Dia ingin berkomunikasi agar namanya tidak masuk dalam DPO pada BNN Kota Pematang Siantar. Joko sempat menyerahkan uang sebesar Rp5 juta kepada Hino. Uang itu dimasukkannya ke saku celana sebelah kiri.
Saat Hino dan Joko akan pulang, mereka ditangkap polisi. Keduanya kemudian dibawa ke Mapolres Pematang Siantar dan ditahan. Mereka pun diadili dan dinyatakan bersalah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaMayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaJaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca Selengkapnya