Terkait Pidato Macron, RI Diminta Putus Hubungan Diplomatik dengan Prancis
Merdeka.com - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Nasyirul Falah Amru mengecam keras pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron, terkait Islam dan karikatur Nabi Muhammad SAW. Dia pun mendesak Macron untuk meminta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia.
"Pernyataan dan sikap Presiden Macron itu telah membuat hati umat Islam sedunia sakit. Kami mendesak Pemerintah Prancis untuk meminta maaf kepada umat Islam," kata pria karib disapa Gus Falah ini lewat siaran persnya, Minggu (1/10).
Gus Falah melanjutkan, jika Presiden Macron tidak mau meminta maaf, Bamusi menyerukan kepada umat Islam Indonesia maupun dunia untuk memboikot seluruh produk Prancis.
"Bamusi juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Prancis sementara waktu, sampai Presiden Macron menyadari kekeliruannya dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam," tegas Politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Gus Falah, ketegasan terkait pemutusan hubungan diplomatik diperlukan agar Pemerintah Prancis menyadari bahwa generalisasi terhadap suatu agama adalah kesalahan besar.
"Apabila ada satu atau dua oknum yang melakukan tindakan keji, tak sepatutnya tindakan itu menjadi dasar generalisasi terhadap agama yang dianut oknum tersebut. Karena tindakan oknum itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran agama yang dianut," dia memungkasi.
Seperti diketahui, Macron memicu protes besar di dunia Muslim setelah berkomentar kalau negaranya tetap mempertahankan kebebasan berpendapat dengan mengizinkan kartun Nabi Muhammad dipublikasikan oleh mingguan Charlie Hebdo.
Tak hanya itu, pada Jumat (23/10) Macron juga mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".
Hal itu dinyatakan Macron sebagai reaksi atas pembunuhan guru Samuel Paty baru-baru ini, setelah sang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Macron menganggap Paty adalah martir yang mengusung kebebasan berpendapat, serta menyebut pelaku sebagai seorang radikal Muslim.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaMasalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga akan mengambil tema tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, politik luar negeri, hubungan internasional dan globalisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jawaban santai Ganjar soal tema debat capres tentang pertahanan menguntungkan Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku baru akan memberikan keterangan usai libur panjang Rabu lusa.
Baca SelengkapnyaMajelis Hakim juga menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Panji Gumilang bakal dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Baca Selengkapnya"Makanya gagal makna halal bi halal kita jika kita duduk bareng tapi hatinya masih pecah," kata Ustaz Wijayanto.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca Selengkapnya