Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tertatih-tatih Jalankan Usaha di Tengah Wabah Corona

Tertatih-tatih Jalankan Usaha di Tengah Wabah Corona Roemah Coffee Eatery. ©2020 Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Merdeka.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 memukul banyak bidang ekonomi di Tanah Air. Tak terkecuali bisnis yang bergerak di bidang makan dan minuman.

Yogi Dewantara, pemilik kafe Roemah Coffee Eatery n Hub di kawasan Margonda Depok, menceritakan kondisi usahanya kini. Tepatnya, sejak Presiden Jokowi mengumumkan dua kasus pasien positif corona pada Senin 2 Maret 2020.

Sebagai pengusaha kafe yang tidak hanya menjual kuliner melainkan tempat dan suasana, wabah Corona ini seperti pukulan. Cepatnya penyebaran virus saat antar orang berinteraksi membuat kebijakan physical distancing sampai stay at home diberlakukan. Dampaknya, usahanya menjadi sepi pengunjung.

"Memang mungkin kalau usaha kuliner lain masih bisa, tapi kalau untuk kafe itu sulit sekali. Kalau ada yang bilang bisa memanfaatkan layanan online, itu tidak bisa buat jangka panjang. Oke buat bulan Maret bisa karena sempat pemasukan normal, tapi untuk melanjutkan di April ini yang berat," kata Yogi berbagi kisah kepada merdeka.com, Kamis (9/4).

Kafe milik Yogi menjajakan beragam sajian kopi dan kuliner kekinian dengan 'view modern' terpaksa menutup sementara usahanya sejak 24 Maret 2020 kemarin.

Layanan Order Online Belum Jadi Solusi

Sebenarnya, kaya Yogi, dia coba mengalihkan fokus jualannya dengan memanfaatkan order online. Mulai dari membuat menu low cost sampai mengurangi jam kerja karyawan. Tetapi semua itu masih belum membuahkan hasil.

"Layanan order online bukan sebuah solusi jangka panjang bagi kita pemilik cafe. Okelah untuk para pengusaha kuliner lain masih bisa, tapi tidak buat kita parah pengusaha cafe. Walaupun sudah membuat menu yang murah, kita kalau disuruh bersaing dengan yang fokus di kuliner akan kalah," ungkapnya.

Yogi menilai, efektivitas layanan pesan makanan online akan semakin menurun karena masyarakat sudah mulai menghitung pendapatannya selama wabah ini berlangsung.

"Orang sudah mulai berhitung untuk kehidupan sehari-hari pribadinya. Masuk bulan April sudah mulai daya beli masyarakat menurun. Mereka akan lebih baik masak sendiri, ketimbang pesan makanan online," ujarnya.

"Terlebih jalan Margonda yang saat ini sudah sepi, itu sudah menjadi cobaan resiko yang berat. Untuk bulan mungkin telah menyiapkan tabungan pribadi bila terjadi kekurangan," sambungnya.

Pengusaha Butuh Bantuan Pemerintah

Yogi sempat berpikir membuka usahanya kembali di tanggal 13 April mendatang. Tetapi, wilayah Depok sudah mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.

"Kita sudah rencana buka tanggal 13 nanti, eh ada peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) walaupun usaha seperti makanan masih boleh beroperasi,"

Kini, Yogi hanya bisa berpasrah pada keadaan. Dia berharap bantuan juga diberikan pemerintah pada pelaku usaha sepertinya. Seperti keringanan pajak dan listrik.

"Seharusnya bantuan bagi pengusaha UMKM, karena kalau pengusaha bergeliat otomatis para pekerja juga bisa tetap bekerja sesuai sektor-sektor yang memang boleh beroprasi," jelas Yogi.

"Kalau pemerintah berikan bantuan seperti penghapusan pajak PPH 10 persen bagi produk usaha. Itu pasti bisa setidaknya membuat ekonomi bergeliat di tengah pandemi covid," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertama di Indonesia, Gerai Starbucks Ini Berkonsep Ramah Lingkungan
Pertama di Indonesia, Gerai Starbucks Ini Berkonsep Ramah Lingkungan

Gerai baru kopi asal Amerika Serikat tersebut hadir untuk membantu mengurangi dampak lingkungan.

Baca Selengkapnya
Segini Jumlah Petugas yang Mengamankan Makan Siang Presiden Jokowi di Muna Barat Sultra
Segini Jumlah Petugas yang Mengamankan Makan Siang Presiden Jokowi di Muna Barat Sultra

Camat Barangka Tamrin mengatakan masyarakat Barangka rela berdiri berjejer di tepi jalan untuk menyambut kunjungan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Penangkapan Pria Pembunuh Mayat Dalam Koper di Bekasi, Tertunduk Lesu Tangan Diborgol
Detik-Detik Penangkapan Pria Pembunuh Mayat Dalam Koper di Bekasi, Tertunduk Lesu Tangan Diborgol

penangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung

Baca Selengkapnya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
AHY Singgung Keberhasilan Presiden Jokowi dan SBY Saat Bertemu Ribuan Relawan di Surabaya
AHY Singgung Keberhasilan Presiden Jokowi dan SBY Saat Bertemu Ribuan Relawan di Surabaya

Khofifah meminta warga Jatim untuk berhati-hati menjelang hari H coblosan.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Minum Kopi Susu saat Perut Kosong, Ini yang Bisa Terjadi
Minum Kopi Susu saat Perut Kosong, Ini yang Bisa Terjadi

Mengonsumsi kopi susu saat perut kosong bisa menimbulkan dampak pada perut yang perlu dipahami.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penumpang Wanita Jatuh ke Celah Peron KRL di Stasiun UI Depok
Detik-Detik Penumpang Wanita Jatuh ke Celah Peron KRL di Stasiun UI Depok

External Relations and Corporate Image Care Manager KAI Commuter, Leza Arlan mengungkap penyebab wanita itu bisa jatuh ke peron.

Baca Selengkapnya