Merdeka.com - Dua mobil tangki PT Pertamina dibajak saat akan masuk Tol Ancol, Senin (18/3) sekitar pukul 05.00 WIB. Massa membawa truk tangki itu dari Ancol menuju depan Istana Negara Jakarta. Dua mobil tangki yang diadang dan dilarikan itu berukuran 32 Kilo Liter (KL) dan berisi biosolar dalam kondisi penuh.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, pelaku pembajakan adalah pekerja alih daya (outsourcing) yang bermitra dengan anak usaha Pertamina. Lalu, apa motif para pelaku nekat membajak?
Ada 18 pelaku yang tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SPAMT). Mereka merasa upaya mereka berdemo sejak 2016 tidak mendapatkan hasil. Akhirnya mereka nekat melakukan pembajakan. Hal ini diketahui dari hasil penyelidikan polisi terhadap dua orang dari 18 pelaku. Mereka adalah M dan N.
"Selama ini mereka kan sudah cukup lama berdemo dan sudah berapa kali negosiasi bahkan sudah dipertemukan dengan pihak-pihak terkait cuman mereka ya merasa belum ada kemajuan atau stagnan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto.
Kapolres Budhi juga mengatakan bahwa aksi pembajakan yang mereka lakukan sudah direncanakan. Dan pelaku berinisial N sebagai otak di balik aksi pembajakan dua mobil Pertamina ini. Alasannya ingin cari perhatian.
"Mereka ingin mencari perhatian cuman dengan cara yang salah, jadi mereka dalam rapatnya itu menginginkan sesuatu yang ekstrem dan diterjemahkan sampai terjadinya perampasan itu," ucap Budhi.
Berbeda dengan keterangan pihak kepolisian, Wadi Atmawijaya sebagai perwakilan SPAMT menyebut bahwa aksi ini dilakukan secara spontanitas sebagai buntut dari kekecewaan, karena tuntutan mereka sejak 2016 lalu belum terealisasikan.
"Kami spontanitas karena didasari rasa kecewa kami sehingga kami nekat membawa armada mobil tangki di depan istana," kata dia.
Kekesalan mereka muncul saat dua anak perusahaan milik PT Pertamina, yaitu PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petropin, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak. "Aksi kami ini tindaklanjut dari aksi kami dari mulai 2016, permasalahan pelanggaran hak normatif pekerja di lingkungan perusahaan BUMN anak perusahaan Pertamina," kata Wadi Atmawijaya sebagai perwakilan SPAMT.
Menurut Wadi, PHK yang mereka lakukan sangat tidak manusiawi karena melalui pesan singkat. Hal ini menyebabkan ratusan pekerja yang sudah bekerja puluhan tahun menjadi luntang lantung. "Ada 148 teman kami yang sudah memasuki usia pensiun harus hidup terlunta-lunta karena hak-haknya tidak dibayarkan," katanya. (mdk/has)
Baca juga:
Kasus Bajak Mobil Tangki Pertamina, 5 Orang Ditetapkan Tersangka
Polisi Tangkap Pelaku Perampasan Truk Tangki Pertamina
Massa Awak Mobil Tangki Datangi Polres Jakut Tunggu Rekan Diperiksa
Bos Pertamina Sebut Pembajak Mobil Tangki Pegawai Outsourcing
Mobil Tangki Dibajak, Pertamina Tidak Menambah Pengamanan
Ini Kondisi Dua Truk Tangki Pertamina yang Dibajak dan Dibawa ke Istana
Hingga Maret 2019, Baru Ada 314 SPBU Pertamina Terapkan Digitalisasi
Kasus Bajak Mobil Tangki Pertamina, 5 Orang Ditetapkan Tersangka
Jatuh ke Jurang Saat Memperbaiki Atap Rumah
Polisi Tangkap Pelaku Perampasan Truk Tangki Pertamina
Pertamina Gandeng RNI dan PTPN III Dalam Penyediaan Bahan Baku Biofuel
Massa Awak Mobil Tangki Datangi Polres Jakut Tunggu Rekan Diperiksa
Mantan Direktur Keuangan Pertamina Divonis 8 Tahun Penjara
Bekas Direktur Keuangan PT Pertamina Divonis 8 Tahun Penjara
Divonis 8 Tahun Bui, Eks Dirut Keuangan Pertamina Merasa Dizalimi
Data BPS: Neraca Dagang Indonesia Surplus Terhadap Tiga Negara Ini
600 Mobil Mewah di Jatim Nunggak Pajak, Nilainya Rp10 Miliar
Jurus Kemenperin Dorong Penerapan Industri Hijau di Tanah Air
Mobil Rombongan Pelajar Asal Cirebon Kecelakan di Tol Nganjuk, 1 Orang Tewas
DPR Minta Penegak Hukum Usut Temuan PPATK Soal Kepala Daerah Simpan Uang di Kasino
VIDEO: Lakukan Tes Honorer Berendam di Got, Lurah Jelambar Dicopot Gubernur Anies
AS Diam-Diam Usir Dua Diplomat China Diduga Mata-Mata, Coba Terobos Pangkalan Militer
Gara-Gara Foto Kucing Tergantung di Pohon, Akun FB Ini Dilaporkan ke Polda Bali
Mengungkap Alasan Tol Layang Jakarta Cikampek Dibangun Bergelombang
Tol Layang Jakarta-Cikampek II Mulai Ramai Dilalui Kendaraan
Mengukur Tekanan Darah Secara Rutin Bisa Jadi Cara Ketahui Risiko Stroke
Jokowi Minta Sekolah Beri Susu, Telor dan Kacang Hijau untuk Tekan Stunting
Masih Ingat Pemeran Kang Mus di Sinetron 'Preman Pensiun' Ternyata Begini Nasibnya
DPRD DKI akan Panggil Disparbud Soal Penganugerahan ke Diskotek Colosseum
VIDEO: Penampakan 14 Mobil Mewah Bodong di Surabaya yang Disita Polisi
Tunjukkan Surat Lengkap, Satu Pemilik Ambil Mobil Mewahnya di Polda Jatim
Data BPS: Upah Nominal Petani Naik 0,25 Persen di November 2019
Banjir dan Longsor di Tebing Tinggi, KA Siantar Ekspres Batal Berangkat
Xiaomi sebut Redmi 8 dan 8A Paling Laris saat Festival Belanja Online 12.12
Survei: 41 Persen Warga Solo Anggap Gibran Lakukan Politik Dinasti
192.000 Personel Gabungan Amankan Natal dan Tahun Baru
Tilang Elektronik Bakal Diterapkan di Tol Layang Jakarta-Cikampek
Inspektorat Periksa Lurah Hingga Anggota PPSU Soal Perploncoan Honorer di Jelambar
DPR Minta Direksi Lama Jiwasraya Dicekal Imbas Gagal Bayar Nasabah
4 Cara Membuat Bakso Seafood: Ikan, Udang, Cumi, dan Goreng
Oktober 2019, Utang Luar Negeri Indonesia Meroket Jadi Rp5.614 Triliun
Jokowi Tak Ingin Ibu Kota Baru Mahal dan Sepi
Kemenhub Minta Jasa Marga Lakukan Perbaikan Tol Layang Jakarta-Cikampek