Tiap tahun angka korupsi di Indonesia terus menurun
Merdeka.com - Transparancy International Indonesia (TII) merilis peringkat indeks persepsi angka korupsi Indonesia tahun 2016 di tingkat internasional. Dalam rilis yang disampaikan, skor corruption perception index (CPI) Indonesia naik 1 poin dari tahun sebelumnya menjadi 37.
"Skor CPI tahun 2016 meningkat tipis satu poin sebesar 37. Kenaikan skor ini menandakan masih berlanjutnya tren positif pemberantasan korupsi di Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia, Dadang Trisasongko saat memaparkan hasil CPI Indonesia tahun 2016, Jakarta, Rabu (25/1).
Terhitung sejak 2012, imbuh Dadang, kenaikan skor CPI Indonesia hanya mencapai 1 poin per tahunnya. Kendati tiap tahunnya meningkat, Dadang mengakui peningkatan skor cukup lamban.
Dadang mengatakan faktor lambatnya peningkatan skor tidak lain adalah fokus dan konsentrasi terhadap satu faktor saja seperti sektor birokrasi. Padahal, imbuhnya, penyalahgunaan birokrasi merupakan sebagian kecil gambaran adanya korupsi di sektor politik, hukum, dan bisnis.
"Peningkatan lima poin dalam rentang waktu lima tahin dirasa cukup lambat untuk mencapai target 50 pada akhir 2016. (Pemberantasan korupsi) sektor birokrasi memang penting namun masih belum memberikan porsi besar seperti korupsi politik, korupsi hukum, dan korupsi bisnis," jelasnya.
Lalu jika mendapat skor 37, urutan berapa Indonesia dalam persepsi korupsi?
Dadang menyampaikan, secara regional peringkat Indonesia tetap berada di peringkat ke-15 baik tahun 2015 ataupun 2016. Sayangnya secara global peringkat indonesia turun dua peringkat dimana tahun 2015 menduduki peringkat 88 maka tahun 2016 berada di 90.
"Tahun 2016 ini skor CPI Indonesia sebesar 37 dan menempati urutan 90 dari 176 negara yang diukur. Skor Indonesia naik 1 poin dan turun dua peringkat dari tahun sebelumnya," pungkasnya.
Jika diukur berdasarkan skala regional asia pasifik, skor Indonesia mampu menyalip Thailand. Di mana skor Negeri Gajah Putih itu turun 3 angka dalam satu tahun. Di tahun 2015 skor CPI Thailand sebesar 38, sedangkan di tahun 2016 menjadi 35. Dengan kata lain, menurut Dadang, semakin besar skor CPI semakin menunjukan tingkat korupsi negara tersebut berkurang.
Agar Indonesia mencapai hasil maksimal, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu berkolaborasi lebih baik. "Bukan tidak mungkin dalam 5 atau 10 tahun lagi posisi Indonesia telah di atas rerata skor grup elite di G20," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Transparency International Indonesia (TII) terhadap IPK menempatkan Indonesia peringkat 115 dari 180 negara.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan good governance dan penegakan hukum mesti diperkuat.
Baca SelengkapnyaSementara dari skor khusus negara- negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ke-6
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menyebut, tindakan korupsi pada sektor perizinan tambang sudah menjamur dan menjadi alasan rendahnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaChandler Good Government Index (CGGI) merilis tingkatan negara berdasarkan kinerja pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mencapai angka 74 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat sejumlah negara yang statusnya sama seperti Indonesia.
Baca Selengkapnya