Tolak Dibawa Pakai Ambulans, Pasien Reaktif di Garut Naik Motor ke Tempat Isolasi
Merdeka.com - Sebuah video berdurasi dua menit beredar luas di masyarakat Garut dan membuat kesal dan geleng-geleng kepala. Kekesalan pun terdengar jelas dari perekam video yang diperkirakan merupakan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Dalam video tersebut sang perekam di dalam mobil merekam pengendara sepeda motor yang disebut merupakan pasien yang diketahui reaktif Covid-19 usai menjalani rapid test. Dalam video, sang perekam memberikan keterangan menggunakan bahasa sunda dengan nada kesal karena pasien yang seyogianya dibawa menggunakan ambulans ke Klinik Medina untuk diisolasi, lebih memilih mengendarai motornya sendiri.
Berikut kutipan ungkapan sang perekam. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saumur dumelah nepi ka kieu pasien ditungguan saeungap-eungap pasien indit sorangan kana motor. Tah ieu pasiena tah, gering jelema teh. Kalah rek indit sorangan ka Medina kana motor. Ieu pihamouraun yeuh abong bulan puasa asa lieur kieu. Ku tiis weh jelemana teh. Kumaha, Allahu Akbar embung kana ambulan, hayang sorangan. Aya ku tiis."
"Dia adalah seorang yang reaktif. Nah ini dia. Dia orang aneh. Mungkin entah apa yang terjadi. Hanas pa Kapolsek, Bhabinkamtibmas memersiapkan, tiis jelemanamah lempeng. Aduh urang panas-panas, udud teu jadi. Tiis weh tuh ngagapleh ku dikersakeun ku pangeram ya Allah. Mudah-mudahan singa sarehat sing salamet sadayana."
Video tersebut mendapatkan tanggapan beragam dari warganet. Tidak sedikit akun media sosial yang mengunggah video tersebut, salah satunya oleh akun vokalis band metal Jasad asal Bandung, Man Jasad.
Man dalam keterangan video yang diunggahnya menganggap bahwa apa yang terjadi adalah hiburan. Ia pun mendoakan agar seluruh masyarakat selalu sehat.
Juru bicara tim penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat membenarkan bahwa video yang beredar di masyarakat terjadi di Kabupaten Garut. Ia menyebut bahwa kejadian itu terjadi pada Rabu (13/5).
Ia mengungkapkan bahwa awalnya sang pria berusia 52 tahun yang mengendarai sepeda motor itu mengikuti rapid test di Pasar Karangpawitan, Kabupaten Garut. "Dia ini dalam hasil rapid test dinyatakan reaktif sehingga akan diisolasi dan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Klinik Medina. Sesuai SOP, dia seharusnya dibawa menggunakan ambulans, tapi rupanya lebih memilih menggunakan motornya sendiri," ujarnya, Minggu (17/5).
Sebelumnya sang pria sudah dibujuk dengan berbagai cara agar mau diangkut menggunakan ambulans. Tapi karena terus menolak, petugas pun akhirnya mengalah. "Pria itu dipersilakan gunakan motornya dan petugas mengikuti dari belakang," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika ingin mengambil pesanan risol, wanita ini mengalami kejadian tak terduga saat di perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaKondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konten Galih yang diunggah lewat akun Tiktok dengan nama Galihloss3 menuai kritik. Galih membuat konten tebak nama hewan yang bisa mengaji.
Baca SelengkapnyaViral video Pajero baru 2 bulan diserempet truk ugal-ugalan di jalan. Sikap pengemudi emak-emak jadi sorotan
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaKebakaran diduga dipicu akibat ulah gerombolan remaja yang melakukan konvoi.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaGatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.
Baca Selengkapnya