Wapres Sebut Banyak Orang Terjebak Mental Pencitraan
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan saat ini masih banyak orang terjebak dalam mental pencitraan dengan mempublikasikan perbuatan amalnya melalui berbagai media sosial. Dengan mengutamakan publikasi tersebut, orang justru mengesampingkan niat untuk berbuat baik itu sendiri.
"Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas. Motivasinya hanya untuk membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri," kata Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Haul ke-39 KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar atau dikenal dengan Mbah Hamid Pasuruan secara virtual dari Jakarta, dilansir Antara, Senin (26/10).
Banyaknya media publikasi di era digital saat ini, lanjut Ma'ruf, justru digunakan oleh sebagian orang sebagai alat ukur terhadap kebaikan orang lain. Padahal, tidak semua hal yang dipublikasikan tersebut memiliki dampak positif.
"Publisitas di era digital ini seakan menjadi kata kunci untuk mengukur kebaikan seseorang. Padahal belum tentu apa yang di-publish tersebut mempunyai dampak positif yang lebih besar daripada yang tidak di-publish," katanya.
Oleh karena itu, Ma'ruf berharap umat Islam lebih menekuni sikap Mbah Hamid yang menerapkan ajaran khumul, dengan mengutamakan pada kegiatan kebaikan dan menutupi kebaikan tersebut supaya tidak diketahui orang lain.
"Saya sangat mengagumi Mbah Hamid yang dalam kehidupan kesehariannya sangat tawadhu, sederhana dan menjauh dari publisitas. Hal seperti itu dalam tradisi ilmu tasawuf dikenal dengan khumul, yaitu fokus pada aktivitas kebaikan dengan membungkus dan menutupinya agar tidak diketahui orang lain," jelasnya.
Medsos Tidak Baik
Perkembangan teknologi digital harus dapat dimanfaatkan dengan benar untuk tujuan kebaikan. Alih-alih untuk memamerkan kebaikan, media sosial seharusnya digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan baik, kata Ma’ruf.
Salah satu cara memanfaatkan teknologi digital untuk kemaslahatan umat Islam ialah melalui penyebaran dakwah.
"Meskipun begitu dakwah melalui media digital sesungguhnya juga diperlukan pada era saat ini karena dakwah melalui digital jangkauannya lebih luas dan dapat dilakukan kapan dan dimana saja," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPenggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaContoh puisi Idulfitri yang menyentuh hati bisa diberikan kepada orang-orang terdekat dan dibagikan di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, sejumlah hal bisa terjadi pada diri kita. Salah satu dampak positif yang mungkin dialami adalah semakin meningkatkan kebijaksanaan.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca Selengkapnya