Warga di Solo Tidak Pakai Masker Diangkut Satpol PP dan Dihukum Bersihkan Selokan
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui tim gabungan Satpol PP, TNI, Polri dan Dinas terkait kembali menggelar operasi yustisi, untuk pencegahan penularan Covid-19. Razia kali ini dilakukan di jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo. Dalam waktu sekitar 30 menit, petugas berhasil mengamankan puluhan warga yang tidak mengenakan masker.
Usai mengisi data dan membuat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya lagi, mereka diangkut oleh mobil Satpol PP ke sungai atau selokan di Jalan Muhammad Yamin, Kelurahan Panularan. Para pelanggar itu langsung dikenai sanksi membersihkan selokan yang cukup berbau.
"Para pelanggar ini kita pinggirkan kita periksa, kita data sesuai KTP-nya. Kemudian mereka membuat pernyataan, salah satunya tidak mengulangi lagi perbuatannya dan akan disiplin menggunakan masker. Sampai nanti kita kumpulkan, kira kira ada enam orang, langsung kita bawa dengan armada kita untuk membersihkan drainase," ujar Sekretaris Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, Selasa (22/9).
Didi menjelaskan, hingga delapan kali operasi yustisi sebanyak 441 warga yang melakukan pelanggaran sudah dikenakan sanksi. Jumlah tersebut masih ditambah pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada operasi yustisi ke-9 hari ini. Dari jumlah tersebut, lanjut Didik, belum ada warga yang melakukan pelanggaran ulang.
Terkait para pengemudi mobil pribadi yang tidak mengenakan masker, pihaknya masih menunggu perintah dari wali kota Solo. Apakah akan dikenakan sanksi atau hanya diperingatkan saja. Namun pihaknya tetap akan mengingatkan dan mendata pengendara mobil pribadi yang tidak mengenakan masker.
"Nanti kita koordinasi dengan pimpinan, kita perlu kejelasan sehingga nanti masyarakat tidak bingung," jelasnya.
Camat Serangan, Agung Wijayanto menambahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan ASN yang ada di kecamatan maupun kelurahan, untuk mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. Namun ia mengakui masih ada sejumlah warga yang tidak mengenakan masker saat keluar dari rumah.
"Memang ada beberapa yang tidak menggunakan masker, mungkin mereka mau ke warung caranya yang dekat saja. Dan ini perlu menjadi perhatian kami. Bahwa penggunaan masker ini sangat penting, karena ini berbanding terbalik dengan kondisi Kecamatan Serangan. Dalam beberapa hari ini kan selalu ada penambahan kasus Covid-19. Padahal selama ini tidak pernah ada," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak terlihat raut ketakutan, dia hanya tersenyum risih di balik wajahnya yang ditutupi masker.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya