Djoko Santoso Duga Surat Suara Tercoblos Tidak Hanya di Malaysia
Merdeka.com - Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Djoko Santoso menduga bentuk kecurangan surat suara tercoblos tidak hanya terjadi di Malaysia. Hal tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan awak media.
"Kalau saya ya pasti ada (kecurangan di daerah lain)," ucapnya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
Terkait kasus di Malaysia, Djoko menyerahkan kepada aparat berwajib. Dia berharap aparat bisa menyelesaikan dengan mekanisme yang objektif.
"Kita serahkan kepada aparat yg berwajib kita rakyat mau melihat aja bagaimana aparat yg berwajib menyelesaikan masalah itu, kita berharap itu harus prosedur mekanismenya benar, netral dan objektif. Kita serahkan aja," jelasnya.
Apakah BPN bakal mengerahkan kekuatan rakyat jika ditemukan kecurangan, Djoko menyebut bukan di pihaknya yang memutuskan.
"Kalau misal ada kecurangan yang tahu rakyat," kata dia.
Sebelumnya, surat suara tercoblos pasangan calon presiden nomor urut 01 dan caleg suatu ditemukan di Malaysia. KPU dan Bawaslu tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sampai saat ini belum ada keputusan resmi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaBerikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, Donny sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaSBY berharap, Prabowo kelak memimpin bangsa Indonesia mampu membenahi sistem pemilu.
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca Selengkapnya