Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta pemerintah fokus mengkaji Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung dengan biaya yang murah. Lebih penting, ia meminta mekanisme dan proses pemilihan tidak lagi menimbulkan korban jiwa dari para petugas pemilu.
Hal itu ia sampaikan merespon usulan evaluasi Pilkada langsung oleh Mendagri Tito Karnavian yang dianggap memiliki sisi negatif, di antaranya biaya yang besar harus dikeluarkan calon kepala daerah. Dalam rapat dengan Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (6/11/2019), Tito mengaku sedang tengah mengkaji sejumlah opsi, antara lain tetap pilkada langsung dengan meminimalisasi efek negatifnya, pilkada kembali ke DPRD, atau pilkada asimetris.
Menurut Ridwan Kamil, demokrasi adalah pilihan yang sudah diputuskan oleh negara. 34 gubernur, 510 bupati/walikota hingga kepala desa dipilih secara langsung oleh masyarakat. Untuk itu, fokus yang bisa dilakukan adalah mengkaji pelaksanaan pemilihan secara langsung tetapi tidak memerlukan biaya yang mahal. Salah satu caranya dengan memanfaatkan sistem digital seperti yang sudah dilakukan oleh negara lain.
"India sudah digital. Kita belum berani. Belum ada kepercayaan dan takut dihack (diretas). Jadi, sekali lagi, (sistem pemilihan) ini hanya soal pilihan," kata dia saat ditemui usai menghadiri acara Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jabar di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019).
Dia menambahkan, pemilihan langsung oleh rakyat merupakan bentuk demokrasi yang sudah disepakati bersama. "Tiap pilihan ada resiko. Resiko ini diminimalisir oleh Bawaslu. Kita tidak mau ada lagi (pemerintah) otoriter. Kekuasaan yang terlalu lama cenderung korup," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengakui bahwa demokrasi langsung terhadap jumlah penduduk yang banyak pasti rumit. Itu berbanding lurus dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan pengawas semua proses awal hingga akhir yang membutuhkan biaya. Risikonya pun harus ditanggung oleh peserta pemilu yang harus mengeluarkan biaya saksi dengan upah Rp50-100 ribu. Jumlah itu dikalikan dengan ribuan TPS yang ada.
Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat, jumlah TPS yang tersebar kurang lebih 70 ribu titik. Ridwan mengaku harus menggadaikan motor Harley Davidson dan sejumlah barang lainnya untuk menutupi biaya pilkada yang sangat mahal.
"Tapi, itu adalah dasar membangun sebuah sistem yang adil. Karena one man one vote membuahkan pilihan yang sesuai dengan maunya rakyat. Karena pilihan demokrasi langsung," jelas dia.
"Pilihan (sistem pemilihan) tidak digital juga risiko. Di India jumlah penduduk pencoblos lebih banyak tapi mereka menggunakan digital voting kan. Sehingga lebih mudah murah. Sebenarnya itu pilihan. Jadi jika ditanya apakah ada demokrasi langsung yang murah tinggal didiskusikan secara ilmiah. Saya kira masih ada kemungkinan itu," ia melanjutkan.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Emil ini menilai usia Demokrasi Indonesia masih muda. Maka, sangat wajar jika pemerintah masih terus mencari sistem ideal dalam prose pemilihan kepala daerah. Namun, ketika pemilihan sampai menimbulkan korban jiwa, maka itu harus cepat menjadi pembelajaran.
"Sebenarnya yang penting eksesnya. Serentak ga ada masalah, tapi tetap harus memberi waktu ke petugas lebih manusiawi. Waktu kemarin (pilkada serentak) ga bisa tidur karena ada deadline, apalagi kebanyakan petugas usianya sepuh. Kan yang meninggal di atas 500an paling banyak di jabar," pungkasnya. (mdk/bal)
Baca juga:
Soal Evaluasi Pilkada Langsung, Wapres Ma'ruf Minta Dengarkan Pendapat Publik
DPR akan Kaji Usulan Mendagri Tito Karnavian Soal Pilkada Asimetris
Politikus PKS Nilai Ide Pilkada Asimetris Mendagri Tito Prematur
PPP Tolak Wacana Pilkada Asimetris Berdasarkan Daerah
Golkar Nilai Usulan Mendagri soal Pilkada Asimetris Tidak Tepat
NasDem Dukung Pilkada Langsung Dievaluasi, Tapi Tidak Dikembalikan ke DPRD
Soal Evaluasi Pilkada Langsung, Wapres Ma'ruf Minta Dengarkan Pendapat Publik
DPR akan Kaji Usulan Mendagri Tito Karnavian Soal Pilkada Asimetris
Leonardo DiCaprio Bantah Tudingan Presiden Brasil
PPP Tolak Wacana Pilkada Asimetris Berdasarkan Daerah
Politikus PKS Nilai Ide Pilkada Asimetris Mendagri Tito Prematur
Golkar Nilai Usulan Mendagri soal Pilkada Asimetris Tidak Tepat
NasDem Dukung Pilkada Langsung Dievaluasi, Tapi Tidak Dikembalikan ke DPRD
Mengenal Pilkada Asimetris Usulan Tito Karnavian
Biaya Pilkada Langsung Mahal, Sistem Pemilihan atau Parpol yang Jadi Biang Kerok?
Ini Cara Bikin Spotify Wrapped 2019
Nestapa Kamp Pengungsian Warga Suriah yang Terlantar Terendam Banjir
Jokowi Kesal Tak Mau Lagi Hadiri Groundbreaking Proyek
Dikritik Komisi Sendiri di DPRD, Politisi PSI Pertanyakan Konsistensi Dewan
Kapolri Rotasi 5 Kapolda, Brigjen Tornagogo Sihombing Jabat Kapolda Papua Barat
PPP Ingin Pilpres dan Pileg Dipisah
Tol Kunciran-Serpong Diharapkan Tersambung ke Bandara Soekarno-Hatta Maret 2020
Kemenkeu: Pengenaan Pajak Digital Akan Diatur Terpisah dari PP PMSE
Jokowi: Saya Ingin Investasi Serap Ribuan Tenaga Kerja Daerah
Pelni Buka Rute Jakarta-Padang di Libur Natal, Harga Tiket Rp 285.000 Termasuk Makan
Jika Tidak Diusung PDIP, Purnomo Tak Akan Maju Pilkada Solo Lewat Partai Lain
Komjen Firli Mutasi, Kapolda Sumut Agus Andrianto Promosi Jadi Kabaharkam
Kasus Meikarta, KPK Perpanjang Penahanan Eks Presdir Lippo Cikarang
Pengusaha Sebut Ada Perusahaan BUMN Hambat Swasta Jual Avtur di Indonesia
Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harga iPhone 11 Series
KPK Siap Usut Penyelundupan Harley Davidson di Garuda Indonesia
Irjen Listyo Sigit Prabowo, Mantan Ajudan Jokowi Naik Jabatan Jadi Kabareskrim
Komisi C DPRD DKI Akui Belum Tahu Fungsi Pengadaan Komputer BPRD Bernilai Fantastis
Mantan Presdir Lippo Cikarang Perpanjangan Masa Penahanan Terkait Kasus Meikarta
Tak Beberkan Data, Mahfud Klaim Penanganan Karhutla Tahun Ini Jauh Lebih Baik
Dirut Dipecat karena Selundupkan Harley Davidson, Saham Garuda Indonesia Anjlok
8 Potret Rumah Dewi Perssik, Mewah dan Begitu Elegan
Tangkap 2 Pengedar di Jagakarsa, Polisi Temukan Ganja Siap Edar Disembunyikan di Helm
Dirut BRI Sunarso Terima Penghargaan Indonesia Humane Entrepreneurship Award 2019
Harga Tiket Pesawat Diharapkan Turun Usai Dirut Garuda Indonesia Dicopot
Industri Pariwisata Gembira Dirut Garuda Indonesia Dicopot, Kenapa?
Curi 12 Krat Bir Ukuran Besar, Pelaku Ini Diringkus Polisi
6 Mobil Mewah Artis Indonesia yang Disulap Seperti Rumah