Ekonomi anjlok, Demokrat minta Jokowi jangan cari kambing hitam
Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mencari kambing hitam atas anjloknya ekonomi Indonesia. Dia menilai, melemahnya ekonomi Indonesia disebabkan oleh internal di pemerintah.
"Realitas yang ada adalah pelambatan ekonomi hal ini disebabkan oleh faktor internal. Jokowi harus berhenti mencari kambing hitam dari persoalan ini," kata Hinca di Jakarta, Kamis (22/10).
Ada beberapa alasan pemerintahan Jokowi dianggap gagal. Dipaparkan Hinca, gagalnya pemerintahan Jokowi dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang lambat dan harga-harga tidak stabil.
Hinca pun menganggap Jokowi ingkar janji karena mengingat saat kampanye pilpres, mantan gubernur DKI Jakarta itu berjanji akan membawa ekonomi Indonesia lebih baik.
"Bertentangan dengan janji Jokowi karena penurunan pendapatan ekonomi indonesia," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTom Lembong menjadi penasihat ekonomi Jokowi sejak 2013.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca Selengkapnya