Faisal Basri: Lembaga survei harus diaudit
Merdeka.com - Faisal Basri menyayangkan kondisi lembaga survei yang ada dalam menyajikan data kepada masyarakat. Selain itu, Faisal menganggap lembaga survei yang menyajikan data terkait Pilgub DKI Jakarta sebagai pembunuh, terlebih kepada calon independen.
"Survei terhadap saya diturunkan sampai 1,6 persen, itu jelas membunuh, mempengaruhi lingkungan saya. Saya dorong agar ada aturan yang mendorong adanya audit terhadap lembaga-lembaga survei," jelas Faisal usai diskusi di DPR RI, Jakarta, Kamis, (19/7).
Faisal menjelaskan, dibuatnya aturan terhadap lembaga survei karena menyangkut kepentingan publik. Aturan tersebut perlu membuka bagaimana kajian, sample dan metodologi atau bahkan lebih jauh dari itu perlu diatur sedemikian rupa.
"Saya akan mendorong adanya aturan audit lembaga survei. Harus ada aturannya. Lembaga survei sudah sangat parah," tegas Faizal.
Dalam Pilgub DKI Jakarta kemarin, Faisal memastikan lembaga-lembaga survei yang ada dibayar untuk berafiliasi dengan parpol tertentu.
"Ini pesanan semua, bukan indikasi lagi, sudah jelas dibayar. Tidak masalah semua itu, tapi sekali lagi, kalau sudah disampaikan ke publik, itu lain cerita, harus diaudit. Saya dirugikan , ini keterlaluan, publik dirugikan. Kita butuh perlindungan publik atas rekayasa lembaga survei ini," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faisal Basri sebelumnya menyatakan siap berdebat dengan Menko Luhut terkait hilirisasi.
Baca SelengkapnyaAria Bima juga percaya bahwa Pemilu akan berjalan dua putaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ade mengatakan, sebagaimana yang tertera dalam surat panggilan. Ade menyebut, jadwal pemeriksaan terhadap tersangka dilakukan pada Rabu.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menegaskan dirinya tidak pernah bagi-bagi bansos seperti yang dituduhkan ekonom Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaSurvei Puspoll Tunjukkan Tiga Sebab Ganjar-Mahfud Berpeluang Maju ke Putaran Kedua
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri mengumpamakan 'Gentong Babi' dengan politisasi bantuan sosial (bansos) di Indonesia
Baca Selengkapnya