Golkar Targetkan 2 Kursi DPR di Sulawesi Tenggara

Merdeka.com - DPP Partai Golkar menargetkan mendapat dua kursi untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Pemilu 2019. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat berpidato dalam rapat konsolidasi kader Partai Golkar Sultra, di Grand Clarion Hotel Kendari, Senin (25/2).

"Jadi untuk DPR RI dari Sultra, kita target dapat dua kursi," kata Airlangga.

Airlangga menyinggung Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi yang pernah menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Golkar Sultra. Bahkan Airlangga menyebut Ali Mazi boleh kembali ke Partai Golkar.

Airlangga bercerita, dirinya bertemu dan berkomunikasi dengan Ali Mazi saat peresmian Smelter PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi, Konawe pada Senin, (25/2) tadi, lalu berpisah. Dalam pembicaraan itu, kata dia, Ali Mazi menyebut partai beringin yang akan menjadi nomor satu.

"Jadi pak Gubernur itu hatinya ada di Golkar, sepanjang perjalanan dia mengatakan Golkar akan menjadi nomor satu. Dia itu kader yang sedang merantau, jadi setiap saat boleh pulang kampung (ke Golkar)," ujar Airlangga, saat memberikan pidato politik kepada seluruh kader partai di salah satu hotel di Kendari.

Menteri Perindustrian (Menperin) ini pun, menjelaskan kepada Ali Mazi bahwa target Golkar adalah dua kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Sultra.

"Kalau satu kursi berarti tidak ada kemajuan, maka kita terget dua kursi. Itu juga berdasarkan hasil survei," kata Airlangga.

Dalam acara temu kader partai Golkar itu, selain Ketua Umum Golkar, tampak hadir juga Sekretaris Jenderal partai Lodewijk Frederich Paulus, Bendahara Umum partai Robert Kardinal, Wakil Bendahara Umum Agus Silaban.

Selain itu, jajaran DPD I Golkar Sultra, terlihat ketua Ridwan Bae, Sekretaris Muhammad Basri. Selain itu, ada Bupati Wakatobi Arhawi dan Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga.

Untuk diketahui, saat ini Ali Mazi merupakan kader Partai NasDem. Dalam Pemilihan Gubernur 2018, partai NasDem dan Partai Golkar bersatu mengusung Ali Mazi dan Lukman Abunawas hingga memenangkan pemilihan.