Merdeka.com - Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan sikap politik resmi pascapelantikan Kabinet Indonesia Maju. OSO menyampaikan, Hanura mendukung sepenuhnya Presiden Joko Widodo dan menghormati hak prerogatif presiden.
Pernyataan tersebut menanggapi tidak masuknya Hanura dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Kendati, Hanura menjadi salah satu partai pengusung Jokowi. OSO menyampaikan sikap politik resmi tersebut usai rapat terbatas bersama beberapa pengurus.
"Kami baru saja mengadakan rapat dan mengambil kesimpulan daripada sikap partai Hanura. Ini adalah sikap dari DPP Partai Hanura untuk seluruh Indonesia yang mengatakan bahwa kita hanya mendukung sepenuhnya Presiden Republik Indonesia bapak Jokowi dan hak prerogatif Presiden, itu mutlak kita patuhi," kata OSO di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10).
OSO lantas menunjuk Ketua DPP Hanura Benny Rhamdani untuk menyampaikan sikap Hanura. Inti sikap politik itu, Hanura legawa dengan apapun keputusan yang diambil oleh Presiden Jokowi.
"Bahwa dukungan partai Hanura kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019, adalah benar-benar pilihan politik ideologis. Keyakinan itu, lebih kepada pertimbangan politik kebangsaan Hanura," tutur Benny.
Dia menuturkan, keyakinan tersebut tidak mengenal rumusan tukar guling politik dan timbal balik kursi posisi menteri.
"Karena secara prinsip partai Hanura menyadari, pengangkatan kursi Menteri dan Wakil Menteri secara konstitusi, sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden. Karena hak prerogatif Presiden, keputusan mengangkat Menteri dan Wakil Menteri, Partai Hanura memberikan dukungan penuh 100 persen," ungkap Benny.
Dia juga mengungkapkan, partainya mengucapkan selamat atas terpilihnya Menteri dan Wakil Menteri pilihan Presiden Jokowi. Karena itu kader-kader terbaik bangsa.
"Partai Hanura mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru saja dilantik, demikian juga dengan Menteri dan Wakil Menteri yang telah dilantik sebagai pembantu presiden. Bagi Hanura inilah momentum konsolidasi demokrasi bagi semua elemen bangsa untuk segera meninggalkan luka, untuk segera bersatu kembali demi persatuan nasional Indonesia," tukasnya.
Karenanya, untuk posisi Hanura, apakah ada atau tidak ada partai Hanura memiliki keterwakilan di kabinet jilid II, partainya akan konsisten, Istiqomah, dan tawadhu, tetap bersama-sama dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Posisi politik yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kecintaan kami terhadap Republik Indonesia yang akan mengawal sampai hayat dikandung badan, adalah kesetiaan kami mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama 5 tahun berjalan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Permohonan Maaf Jokowi dan Kekecewaan Hanura Tak Dapat Jatah Menteri
Tak Masuk Kabinet, Hanura Pertanyakan Kebersamaan Parpol TKN Jokowi-Ma'ruf di Pilpres
Kecewa Tidak Masuk Kabinet, Hanura Merasa Ditinggalkan Jokowi
Elite Hanura Bantah OSO akan Kembali ke Golkar
Klaim Berjasa Menangkan Jokowi-Ma'ruf, Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri
Bamsoet Sebut OSO Sebentar Lagi Akan Kembali ke Golkar
Wasekjen Hanura: Erick Thohir Berkeringat, Kami Berdarah Tapi Tidak Ada Kursi
(mdk/lia)
Permohonan Maaf Jokowi dan Kekecewaan Hanura Tak Dapat Jatah Menteri
Tak Masuk Kabinet, Hanura Pertanyakan Kebersamaan Parpol TKN Jokowi-Ma'ruf di Pilpres
Misteri Tewasnya WNI di Kapal Berbendera China
Kecewa Tidak Masuk Kabinet, Hanura Merasa Ditinggalkan Jokowi
Elite Hanura Bantah OSO akan Kembali ke Golkar
Klaim Berjasa Menangkan Jokowi-Ma'ruf, Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri
Bamsoet Sebut OSO Sebentar Lagi Akan Kembali ke Golkar
Wasekjen Hanura: Erick Thohir Berkeringat, Kami Berdarah Tapi Tidak Ada Kursi
Hanura Soal Tak Masuk Kabinet: Jokowi Menghitung Kawan Berdasarkan Kalkulator
Amien Rais Sindir Tokoh PAN Dukung Jokowi Tanpa Syarat: Saya Menangis
Menhub Dorong Pembelian Tiket Bus Online di Terminal Pulo Gebang
Eks Koruptor Boleh Maju Pilkada 2020, Politikus Golkar Bilang 'Ini Jalan Tengah'
Rakernas PAN Sempat Ricuh soal Pembacaan Tata Tertib hingga Dilerai Amien Rais
Jessica Iskandar Terkejut Lihat Ada 3 TV di Satu Ruangan Rumah Nia Ramadhani
Guru Besar IPDN: Syarat SKCK Buat Pendaftar CPNS jadi Ribet
Seorang Guru PPKN di Malang Suruh 18 Siswanya Onani
Perkuat Suara, NasDem Konsolidasi ke Kalimantan Hadapi Pilkada Serentak 2020
Menteri Erick Segera Tunjuk Plt Direksi Garuda Indonesia
Ketum PAN Sebut Jualan Surga dan Neraka Tak Laku Lagi
Meutya Hafid Tekankan Partisipasi Perempuan Mengambil Keputusan dalam Demokrasi
Curhatan Mellya Juniarti Usai Resmi Bercerai dengan Ustaz Abdul Somad
Pedagang Online Wajib Punya Izin Usaha, Bagaimana Nasib UMKM?
Komisi III DPR Nilai Kabareskrim Irjen Listyo Sigit Berpengalaman di Bidang Reserse
Pendukung Zulhas Teriak 'Lanjutkan', Amien Rais Sebut 'Ini Bukan Partai Kampungan
Erick Thohir Copot Seluruh Direksi Garuda Indonesia yang Terlibat Harley Selundupan
Wacana Tambah Libur ASN, Jangan Sampai Masyarakat Jadi Kelinci Percobaan
Video: Kejar Libur Natal & Tahun Baru, Presiden Jokowi Buka Tol Kunciran-Serpong
Penggunaan Pewarna dan Obat Pelurus Rambut Bisa Picu Risiko Kanker Payudara
Belum Ada Dewan Pengawas, KPK Pastikan Masih Bisa OTT
Bus Pariwisata Terjun ke Sungai Akibat Hindari Truk Mogok di Blitar, 5 Orang Tewas
Zulhas Ingatkan Caketum PAN Tak Saling Hujat, Diyakini Tak Aklamasi
Erick Thohir Larang BUMN Beri Suvenir saat RUPS
Jelang Harbolnas, Mendag Serukan Gerakan Belanja Produk Dalam Negeri
Merokok Dalam Kereta, Penumpang Ditarik Keluar Petugas
Genjot Jumlah Nasabah, Bank Sinarmas Incar 168.000 Anggota IDI
Resep Bihun Goreng Spesial Bumbu Kecap Manis
Menlu AS Ingatkan Risiko Penggunaan Jaringan 5G Huawei