Jokowi Butuh Menteri Berani
Merdeka.com - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi dan Ma'ruf Amin menyampaikan Visi Indonesia di Sentul International Convention Centre, Sentul, Bogor, Minggu (14/7). Jokowi memaparkan visi dan misi untuk Indonesia lima tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Jokowi menekankan banyak pekerjaan besar harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia maju. Karena itu dia membutuhkan orang-orang yang berani melakukan berbagai terobosan dan inovasi.
"Butuh menteri-menteri yang berani," tegas Jokowi disambut tepuk tangan pendukungnya.
Jokowi membutuhkan menteri yang berani mengingat pentingnya memperbaiki reformasi birokrasi di seluruh sendi-sendi pemerintahan dan pelayanan publik. "Tolong ini dicatat. Karena kecepatan melayani, kecepatan memberi izin, menjadi kunci reformasi birokrasi kita," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, akan mengecek dan mengontrol sendiri. "Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan copot pejabatnya," ungkap Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi akan memberlakukan hal yang sama terhadap lembaga-lembaga yang dinilai tidak memberi manfaat dan justru menambah masalah.
"Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat, yang bermasalah, sekali lagi kalau ada lembaga-lembaga tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan akan dibubarkan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra dan Hari Ariyanti
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi disrupsi teknologi yang sangat pesat, pemerintah membutuhkan para pembelajar muda.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca Selengkapnya