Merdeka.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) angkat bicara soal usulan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. NasDem disebut sebagai fraksi yang mengusulkan hal tersebut.
Menurut Bamsoet, sampai saat ini belum ada pembahasan tentang itu. Dia tak mau bicara apakah usulan yang disampaikan NasDem itu informal atau formal.
"Belum ada formal. Saya membahasnya yang formal saja. Tapi belum ada sampai ke saya dibahas di meja pimpinan. Maupun di dalam gedung ini yang mencanangkan itu," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11).
Bamsoet mengatakan, pimpinan MPR belum pernah membahas soal usulan agar masa jabatan presiden menjadi tiga kali. Namun, dia menilai masa jabatan presiden dua kali sudah tepat.
"Saya pribadi menyampaikan dengan tegas bahwa apa yang ada saat ini jabatan presiden dua kali. Dan kemudian melalui pemilihan langsung itu sudah pas dan tepat," ujarnya.
Tambahnya, sampai saat ini juga belum ada fraksi yang mengusulkan penambahan masa jabatan. Usul itu baru disebutkan secara tidak resmi.
"Belum ada formal. Saya membahasnya yang formal saja. Tapi belum ada sampai ke saya dibahas di meja pimpinan. Maupun di dalam gedung ini yang mencanangkan itu," ungkapnya.
Kendati demikian, Bamsoet membiarkan hal itu menjadi aspirasi saja. Kata dia, aspirasi tidak boleh dibatasi.
"Biarkan saja itu berkembang kita melihat respon masyarakat bagaimana. Ini kan tergantung aspirasi masyarakat. Kalau rakyat menghendaki masa kita bendung," ucapnya.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tidak mau menjawab urgensi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menambah masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi tiga kali dalam amandemen terbatas UUD 1945. Dia meminta semua pihak untuk menanyakan langsung pada partai yang mengusulkan itu, yakni Partai NasDem.
"Tentu ini harus ditanyakan kepada yang melayangkan ini kan bukan saya yang melayangkan. Ini ada yang menyampaikan seperti ini Kalau tidak salah mulai dari anggota DPR dari Fraksi NasDem tentu kita harus tanyakan kepada yang melayangkan secara jelas apa," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11).
Wakil Ketua MPR ini menilai terlalu cepat untuk membicarakan soal penambahan masa jabatan presiden dan wakil presiden. Pasalnya saat ini MPR masih terus melakukan audiensi dengan masyarakat terkait amandemen.
"Di dalam jadwal MPR sendiri di tahun 2020 bahkan 2021 menampung berbagai aspirasi masyarakat yang terkait khususnya dengan rekomendasi dari MPR periode lalu. Mari Kita lihat nanti di ruang publik seperti apa apakah katakanlah ini mendapatkan dukungan dari mayoritas rakyat atau tidak," ungkapnya. (mdk/rnd)
Baca juga:
PPP: NasDem yang Usul Masa Jabatan Presiden Ditambah Jadi 3 Periode
Wakil Ketua MPR Bantah Wacana Amandemen Ubah Masa Jabatan Presiden
MPR Tegaskan Tidak Ada Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden
PSI Usul Masa Jabatan Presiden Jadi 7 Tahun tapi Cukup Satu Periode
Politikus Demokrat Kritik Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Ini Sederet Pesan Surya Paloh Soal Amandemen UUD 1945
PPP: NasDem yang Usul Masa Jabatan Presiden Ditambah Jadi 3 Periode
Wakil Ketua MPR Bantah Wacana Amandemen Ubah Masa Jabatan Presiden
Muatan Truk Trailer Hantam JPO di Matraman
PSI Usul Masa Jabatan Presiden Jadi 7 Tahun tapi Cukup Satu Periode
MPR Tegaskan Tidak Ada Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden
Ini Sederet Pesan Surya Paloh Soal Amandemen UUD 1945
Politikus Demokrat Kritik Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode
PAN Setuju Amandemen Terbatas UUD 1945, Golkar, Demokrat & PAN Belum Bersikap
Sambangi Rumah Zulkifli Hasan, Bamsoet Disapa 'Calon Ketum Golkar'
9 Potret Rumah Celine Evangelista dan Stefan William, Mewah Bak Istana
Dinkes DKI Ajukan Anggaran Rp151 M untuk Revitalisasi 19 Puskesmas
Israel Dukung Jenderal Pemberontak Libya, Diam-Diam Latih Milisi Khalifa Haftar
Ini Alasan Mengapa Konsumsi Kafein Bisa Memperburuk Kondisi Kecemasan pada Seseorang
Resep Sukses Ray Dalio, Sering Gagal dan Kini Jadi Orang Terkaya ke-26 di Dunia
Hari Antikorupsi Sedunia, Ma'ruf Sambangi KPK, Jokowi ke SMKN 57 Jakarta
Kondisi Tubuh Manusia Jika Tersambar Petir
Pertemuan Haru Seorang Ibu dan Anak Palestina Setelah Terpisah 20 tahun
Reaksi Militan ISIS Saat Bertemu Korbannya
4 Fakta Mengejutkan Ari Askhara Selama Menjabat Dirut Garuda Indonesia
KPU: Mantan Napi Korupsi Boleh Maju Pilkada
Bersisa Kapal dan Baju Terapung, Nelayan Kolaka Hilang Misterius
Dijanjikan Pekerjaan, Wanita di Palembang Rela Kirim Foto Bugil
5 Resep Bihun Goreng Enak, dari Bihun Goreng Jawa, Aceh, sampai Korea
3.591 Balita di Sigi Alami Stunting
5 Kesalahan Penyebab Demam yang Kamu Alami Tak Kunjung Sembuh
Gagal Jambret HP, Dua Remaja di Bekasi Babak Belur Dihajar Massa
Diduga Salah Paham, Pria di NTT Tikam Teman Sendiri di Hari Ulang Tahunnya
Novel Baswedan Harap Kabareskrim Berani Ungkap Orang Besar di Balik Kasusnya
Jasad Balita Tanpa Kepala Rupanya Anak yang Hilang di PAUD 2 Minggu Lalu
DPRD DKI Lembur Sabtu-Minggu Demi Kejar Target APBD 2020
Soal Pilkada Tak Langsung, Golkar Bilang Kedaulatan di Tangan Rakyat
Pesan Sri Mulyani ke Jajaran Kemenkeu: Ciptakan Lingkungan Sehat Tanpa Korupsi
CSIS Nilai Pilkada Langsung Jadi Sumber Rekrutmen Tokoh Nasional
Gerindra: Annas Maamun Sangat Layak Mendapatkan Grasi
Bos Jasa Marga: Tol Layang Jakarta-Cikampek untuk Jarak Jauh
Biawak Masuk Polsek Jatinegara, Polisi dan Tahanan Kaget
Anggota TGUPP Anies Jadi Dewas RSUD, Dapat Gaji Double?