Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kivlan Tuding Ada Persaingan eks Jenderal, SBY Tak Mau Prabowo Jadi Presiden

Kivlan Tuding Ada Persaingan eks Jenderal, SBY Tak Mau Prabowo Jadi Presiden Kivlan Zein. ©2016 merdeka.com/budy susanto

Merdeka.com - Kivlan Zen angkat bicara terkait ucapan Politikus Partai Demokrat Andi Arief. Dalam cuitan di Twitter, Andi Arief menyebut ada setan gundul yang memberi informasi sesat Prabowo menang pemilu presiden 62 persen.

Menurut mantan jenderal loyalis Prabowo, yang merupakan setan gundul adalah Andi Arief sendiri. "Yang setan gundul itu dia, Andi Arief setan gundul," kata Kivlan usai melakukan aksi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

Kivlan mempertanyakan sikap Demokrat dalam koalisi Prabowo. Dia menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak ingin Prabowo jadi presiden. Pilpres 2014 pun, Kivlan menyebut SBY lebih memilih Jokowi daripada Prabowo.

Mantan jenderal bintang dua ini juga menyebut ada persaingan antara SBY dan Prabowo sejak dulu.

"Dia junior saya. Saya yang mendidik dia. Saya tahu dia," kata Kivlan.

Untuk aksi yang dia lakukan di depan Kantor Bawaslu bersama dengan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK). Tak ada hubungannya dengan tim kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Aksi yang dia lakukan bersama dengan sejumlah massa yang diinisiatori oleh Letjen (purn) Syarwan Hamid, Eggi Sudjana dan Permadi, untuk menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Aksi ini menurutnya tak ada kaitannya dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi.

"Kita enggak urusan BPN. BPN mau melakukan langkah apapun, mau menyampaikan kembali KPU ke DKPP itu urusan dia," kata Kivlan.

Langkah Demokrat

Partai Demokrat hingga saat ini menyampaikan masih bersama dengan koalisi Prabowo. Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan, secara formal sudah semestinya partai mendukung Prabowo-Sandiaga sampai pengumuman resmi KPU pada 22 Mei nanti.

"Secara formal seperti itu, kita kan sudah konsisten kepada sikap kita untuk menunggu hasil pemilu yang tentu akan diumumkan oleh institusi berwenang paling lambat 22 Mei, kami konsisten," tegas Amir saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/5).

Menurut dia, pertemuan AHY dan Jokowi bukan berarti sebagai sebuah awal balik arah partai meninggalkan Prabowo-Sandi. Dia menegaskan, komunikasi politik dari elit-elite politik adalah hal yang wajar terjadi.

"Sebelum 22 Mei terjadi komunikasi politik ya itu bukan sesuatu yang tabu," jelas mantan Menkum HAM era SBY tersebut.

Amir tak menutup kemungkinan bahwa pada saatnya nanti Demokrat akan memutuskan arah politik bergabung dengan Jokowi. Sebab, kata dia, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.

"Bisa saja dilakukan, tetapi kami tentu tidak bisa boleh mendahului pengumuman itu sendiri. Namanya politik seperti sudah kita ketahui bersama segala opsi terbuka," jelas Amir.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pidato Kemenangan, Prabowo Sebut Lumayan Kenal dengan Presiden Ke-2 RI, Satu Istora Senayan Tertawa 'Kalian Gak Percaya'
Pidato Kemenangan, Prabowo Sebut Lumayan Kenal dengan Presiden Ke-2 RI, Satu Istora Senayan Tertawa 'Kalian Gak Percaya'

Saat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya Usai Menang Pemilu, Prabowo Sentil Keras Oposisi
Pertama Kalinya Usai Menang Pemilu, Prabowo Sentil Keras Oposisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai blak-blakan

Baca Selengkapnya
TKN: Prabowo Pasti Menang jadi Presiden Kalau Didukung Milenial
TKN: Prabowo Pasti Menang jadi Presiden Kalau Didukung Milenial

Kalau milenial pilih Prabowo, maka beliau yang akan terpilih menjadi presiden," kata Juri

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen

Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.

Baca Selengkapnya
Momen Prabowo Pidato Sapa Titiek Soeharto hingga Tersipu, Istora Senayan Bergemuruh
Momen Prabowo Pidato Sapa Titiek Soeharto hingga Tersipu, Istora Senayan Bergemuruh

Hingga berita ini diturunkan, Prabowo didampingi Gibran masih menyampaikan pidato kemenangan.

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres 2024, Prabowo Mengaku akan Rangkul Semua Kekuatan
Jika Menang Pilpres 2024, Prabowo Mengaku akan Rangkul Semua Kekuatan

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sindir Ada yang Minta Mahar tetapi Tidak Setia
Prabowo Sindir Ada yang Minta Mahar tetapi Tidak Setia

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyindir pihak yang pamrih dalam berkoalisi.

Baca Selengkapnya
Usai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Usai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas

Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.

Baca Selengkapnya