Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS Tetap Berteman dengan Gerindra Usai Nyatakan Cerai

PKS Tetap Berteman dengan Gerindra Usai Nyatakan Cerai ketua DPP PKS Riyono. ©2020 Merdeka.com/yuni

Merdeka.com - PKS akui telah bercerai dengan Gerindra. Hal ini setidaknya terjadi setelah Ketum Gerindra, Prabowo Subianto masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf sebagai menteri pertahanan usai kalah Pilpres 2019.

Ketua DPP PKS Pekerja Petani dan Nelayan Riyono menegaskan, PKS dengan Gerindra memang sudah tidak lagi sejalan. Namun, demikian partai PKS tidak menganggap Partai Gerindra sebagai ancaman untuk PKS.

"Iya demokrasi biasalah, kadang-kadang kita kerja sama kadang kita di satu sisi berbeda itu biasa, itu tidak ada masalah. Tetap kawan, kami dengan partai PDIP tetap kawan, kami dengan semua partai tetap kawan," kata Riyono, di Diskusi 'RUU Omnibus Law Cipta Kerja' di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (24/2).

Riyono mengatakan, hubungan PKS dengan Gerindra masih berjalan dengan baik. Namun bila dikaitkan dengan Pemilihan Presiden 2019 lalu, kerja sama antara PKS dengan Gerindra telah usai.

"Tetap normal saja, ada waktunya kerja sama ada waktunya berbeda, tapi kalau dalam konteksnya Pilpres memang sudah selesai," lanjutnya.

Sebelumnya, koalisi Gerindra dan PKS di Pilkada DKI 2017 resmi selesai. Gara-garanya, Prabowo Subianto memutuskan menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Setelah 10 tahun Gerindra dan PKS bersama jadi oposisi. PKS memutuskan untuk bercerai.

Ungkapan Prabowo tentang PKS merupakan teman segajah dari Gerindra pun berakhir. PKS kecewa dengan keputusan mantan Danjen Kopassus itu bergabung dengan pemerintah, setelah PKS habis-habisan mendukungnya sebagai Capres di dua Pemilu.

"Secara umum akhirnya memang setelah Pak Prabowo bergabung ke koalisinya Pak Jokowi dan Pak Prabowo menyatakan silakan partai koalisi saya untuk menentukan pilihan masing-masing itu sudah selesai urusan koalisi. Saat itu sudah selesai," kata anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Dany Anwar saat berbincang dengan merdeka.com di DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2).

PKS justru ingin pindah ke lain hati. Dia memilih NasDem, yang hubungannya tak terlalu baik dengan koalisi Jokowi, sebagai tempat peraduan.

Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum NasDem Surya Paloh sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Pertemuan itu bahkan sempat menjadi perbincangan publik. Mengundang reaksi Joko Widodo (Jokowi). Tapi Paloh menyatakan tetap setia dengan pemerintah.

Setidaknya dua kali pertemuan Paloh dan Sohibul yang tampak di media. Pertama di DPP NasDem pada 30 Oktober 2019. Kemudian berbalas 29 Januari 2020 di DPP PKS.

"Faktanya kan Pak Surya Paloh juga kan mainnya cantik jadi kita juga enggak merasa sendirian," terang Danny.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif

Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka
PPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka

PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.

Baca Selengkapnya
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR

Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.

Baca Selengkapnya
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran

Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar

Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.

Baca Selengkapnya