Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo

Profil Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo | Merdeka.com

RSCM atau Rumah Sakit Pusat Nasional Umum  Dr. Cipto Mangunkusumo adalah rumah sakit umum milik pemerintah dengan pelayanan terlengkap di Indonesia. Status tersebut diberikan melalui SK Menkes no YM.01.10/III/2212/2009.

 

Sejarah berdirinya rumah sakit ini dimulai sejak masa pendudukan Belanda di Jakarta. Tepat pada tanggal 19 November 1919, Belanda mendirikan Centrale Burgulijke Ziekenhuis (CBZ) atau Pusat Kesehatan Rakyat sebagai sarana praktikum bagi para siswa STOVIA. STOVIA (Sekolah Dokter Jawa) sendiri adalah sekolah kedokteran pertama di Jakarta yang merupakan cikal bakal terbentuknya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pendirian rumah sakit ini berkaitan erat dengan berdirinya Fakultas  Kedokteran Universitas Indonesia, kedua instansi ini saling mengisi satu sama lain.

 

Dalam perkembangannya, CBZ kemudian berganti nama menjadi Ika Daigaku Byongin (Rumah sakit perguruan tinggi) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. Hingga pada masa kemerdekaan, CBZ diubah menjadi Roemah Sakit Oemoem Negeri, pimpinan Prof Dr Asikin Widjayakoesoema. Sejak 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes nomor 553/Menkes/SK/VI/1994, pemerintah mengubah namanya menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo.

 

RSCM merupakan rumah sakit rujukan bagi masyarakat umum, terutama untuk masyarakat menengah ke bawah. Pembangunan gedung dan pengembangan layanan terus ditingkatkan. Salah satu hasilnya pada tahun 2008, ketika itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Gedung Wing A yang berdaya tampung 700 pasien. Serta paviliun Kencana, sebuah fasilitas kelas satu berisi 30 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Lalu dua gedung baru yang dikhususkan untuk penanganan masalah mata (RSCM Kirana) serta layanan bagi ibu dan anak (RSCM Kiara).

 

Kini, layanan RSCM meliputi 23 Departemen Spesialis Klinik dengan fasilitas rawat inap serta dilengkapi berbagai macam fasilitas penunjang. Gedung rumah sakit pimpinan Prof. Dr. dr. Akmal Taher ini berada di enam titik lokasi yang berpusat di Jalan Diponegoro 71 Jakarta Pusat. 

 

 

Riset dan analisa oleh: Ovan Zaihnudin