4 Cara Cegah Anak Alami Obesitas Kala Pandemi

Merdeka.com - Anjuran dari pemerintah untuk tetap di rumah saja berdampak ada berkurangnya aktifitas tak hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak yang bisa memicu obesitas. Dokter spesialis anak Cynthia Rindang Kusumaningtyas dalam siaran persnya yang dikutip dari Liputan6.com, mengatakan bahwa menonton televisi atau bermain gim, merupakan aktifitas yang paling banyak dilakukan anak-anak selama di rumah aja.
"Biasanya, selama melakukan kegiatan tersebut, anak juga cenderung lebih sering mengonsumsi berbagai kudapan," kata Cynthia, dikutip Senin (26/10/2020). Ia mengatakan, ketiga gabungan hal tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Untuk itu, Dokter Cynthia yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah ini merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada anak:
1. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi
2. Minum air putih dengan cukup
3. Makan sayur dan buah setiap hari agar si kecil cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat
4. Membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games, dan digantikan dengan aktivitas fisik, misalnya jalan pagi atau bermain sepeda, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Untuk aktivitas fisik, Cynthia menyarankan untuk melakukannya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Apabila buah hati masih bayi, bisa diajak bermain dalam posisi tengkurap, mencoba meraih benda dengan merangkak, mendorong benda atau bermain bola dengan posisi duduk selama 30 menit per hari. Kegiatan tersebut sudah cukup untuk melatih fisik anak dalam kelompok usia bayi.
Sedangkan untuk mereka yang berada pada usia batita (bawah tiga tahu), Cynthia merekomendasikan aktivitas fisik yang ringan. "Seperti berjalan-jalan di taman sambil mencari kupu-kupu, bermain pasir, membantu menyiram tanaman dengan total 180 menit sehari, akan menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan bagi anak," tulisnya.
Bagi anak yang berusia lebih besar, membutuhkan kegiatan dan olahraga dengan intensitas yang cukup tinggi selama 60 menit sehari. Dokter Cynthia menyarankan agar orangtua bisa mengajak mereka melakukan main petak umpet, naik sepeda, hiking, menari, serta berlari.
"Apabila anak Anda tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, membantu orangtua mencuci motor atau mobil, bahkan menyapu pun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik," jelas Cynthia.
Selain aktivitas fisik, jangan lupa juga untuk memenuhi asupan gizi, agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga. "Nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya, sehingga menghindarkan si kecil terkena penyakit," tutupnya.
Baca juga:
5 Penyebab Speech Delay pada Anak, Salah Satunya Faktor Gangguan Pendengaran
5 Kegiatan Usir Kejenuhan Anak Selama Pandemi Covid-19
Bertarung Melawan Penyakit Hidrosefalus, Bayi Falih Akmar Butuh Bantuan
Bermain dengan Anak Bisa Jadi Cara Memahami Tumbuh Kembangnya
Buah Hati Mengalami Sariawan, Apa yang Perlu Diketahui Orangtua?
Baca Selanjutnya: Untuk aktivitas fisik Cynthia menyarankan...
(mdk/ttm)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami