Diabetes bukan halangan untuk berpuasa
Merdeka.com - Jutaan umat Islam di dunia akan segera menjalankan ibadah puasa. Meskipun banyak di antara mereka yang memiliki kondisi khusus, seperti diabetes, namun para ahli medis dari berbagai negara menjelaskan bahwa diabetes bukanlah halangan untuk berpuasa.
"Orang sakit, termasuk diabetes, atau ibu hamil memang dibolehkan untuk tidak puasa, tetapi sebagian besar dari mereka masih melakukannya. Dan hal itu tidak masalah selama mereka mampu menjaga pola makannya dengan benar," demikian menurut Dr Joe Shaban dari Windsor Regional Hospital di Kanada.
Sebagaimana dilansir dari CBC Canada, Dr Shaban sendiri merupakan endokrinolog yang kerap memberikan konseling seputar diabetes dan penderitanya yang berpuasa sejak tahun 1986.
Sementara itu, jika di Kanada Dr Shaban memberikan konseling pada para penderita diabetes, sebuah rumah sakit di London justru membuka program khusus untuk konsultasi bagi pasien diabetes yang berpuasa.
Salah satu ahli medis dari St. Joseph Hospital di London, Dr Mervat Bakeer, kemudian menjelaskan beberapa masalah penting seputar risiko penderita diabetes yang berpuasa.
"Biasanya mereka mengalami peningkatan atau bahkan penurunan gula darah yang sangat drastis. Dehidrasi adalah salah satu dampak dari kondisi tersebut," tutur Dr Bakeer, seperti yang dikutip dari London CTV News.
Pasien yang bergabung dalam program tersebut pun akan dibantu melalui kunjungan rutin, via telepon, dan juga email. Para medis berharap adanya program yang mereka buat bisa membantu banyak orang yang ingin tetap berpuasa meskipun memiliki kondisi khusus.
Hampir sama dengan yang ada di London, perawatan kesehatan global Sanofi bekerja sama dengan Association of Diabetic Patient Friends di Jeddah untuk menyelenggarakan workshop pada para penderita diabetes dan keluarganya.
Dalam workshop tersebut, para medis fokus pada kondisi penderita diabetes yang berpuasa dan bagaimana caranya menghindari komplikasi selama bulan Ramadan. Oleh sebab itu, anggota keluarga disarankan untuk diajak mengikuti workshop agar pemahaman tentang diabetes bisa dimengerti secara maksimal.
Menurut Saudi Gazette, Sanofi memang punya tujuan untuk mendengarkan sekaligus mendidik pasien diabetes yang ingin meningkatkan kualitas kehidupannya, terutama di bulan suci Ramadan tahun ini.
"Kami berharap mereka bisa mengatur pola makan, berolahraga, menjaga gula darah, dan waspada akan komplikasi yang muncul," tandas Dr Salah Mousa, General Manager dari Sanofi Arab Saudi.
Baca juga:3 Cara mudah mempertajam fungsi otakHilangkan gatal akibat gigitan nyamuk dengan sendok!Kenapa mata menangis saat mengiris bawang?Anak suka pilih-pilih makanan? Atasi dengan ini10 Cara asyik cegah kantuk saat bekerja
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Datangnya bulan Ramadan sudah dalam hitungan hari, persiapan untuk puasa penting dilakukan oleh siapa saja termasuk pada pasien diabetes.
Baca SelengkapnyaBagi penderita diabetes, terus berolahraga bisa menjadi cara yang penting untuk mempertahankan kesehatan.
Baca SelengkapnyaSebelum seseorang mengalami diabetes, terdapat kondisi pra-diabetes yang mungkin terjadi dan bisa dikenali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.
Baca SelengkapnyaKeluarga Ken Ken juga memiliki riwayat penyakit diabetes. Sang ibunda diketahui mengidap diabates.
Baca SelengkapnyaBerikut program NutriGrade Singapura untuk mengatasi warganya terkena penyakit diabetes.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis buah memiliki kandungan baik untuk kontrol gula darah.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk mengendalikan diabetes adalah melalui pola makan yang sehat dan seimbang, yang mencakup konsumsi buah-buahan.
Baca Selengkapnya