Asal-usul Bukit Gundaling, Kisah Cinta Dua Insan yang Tak Direstui Orang Tua
Sebuah objek wisata yang berada di pinggiran kota Berastagi memiliki kisah yang tragis.
kisah cintaSebuah objek wisata yang berada di pinggiran kota Berastagi memiliki kisah yang tragis.
Asal-usul Bukit Gundaling, Kisah Cinta Dua Insan yang Tak Direstui Orang Tua
Sumatra Utara menyimpan ragam objek wisata alam yang tak kalah indah dengan daerah lainnya. Salah satunya berada di pinggir kota Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara yang bernama Bukit Gundaling.
Di balik keindahan bukit, konon pada zaman sebelum kemerdekaan terdapat cerita sejarah lisan yang berkembang di masyarakat dan mungkin saat ini masih terus berlangsung.
Kisah yang terus diturunkan itu menceritakan percintaan antara laki-laki Inggris yang tinggal di Berastagi dengan seorang gadis berparas cantik dengan rambut panjang yang terurai. Sayang, kisah cinta mereka harus berujung tragis.
Cinta Pandangan Pertama
Awal kisah percintaan mereka dimulai ketika pemuda berkebangsaan Inggris itu sedang jalan-jalan di sebuah bukit. Kemudian, tak sengaja ia bertemu dengan seorang gadis berparas cantik dengan tutur bahasa yang lembut dan sopan.
- Penampakan Batu Malin Kundang Kini, Objek Wisata Paling Tersohor di Kota Padang
- Korupsi Lahan Bendungan Passelloreng, 6 Orang Jadi Tersangka TErmasuk 2 Kades dan Eks Pejabat BPN
- Satu Orang Tewas Ditembak, Anggota Brimob Jadi Tersangka Bentrokan di Desa Bangkal Kalteng
- Begini Jawaban Kapolres Bitung Ditanya Penyebab Bentrok Dua Ormas
- Cegah Tawuran, Peserta Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan Diimbau Tak Bawa Petasan & Senjata Tajam
- Diserang Netizen, Anak Mantan Bupati Cirebon Mengaku Masih Kelas 5 SD Saat Kasus Vina Terjadi
Sang pemuda ini pun penasaran, ia secara berhati-hati menyapa gadis itu dengan bahasa setempat. Tak diduga gadis itu membalas sapaan dari pemuda tersebut. Dengan suasana masih begitu canggung, mereka berdua pun asyik mengobrol hingga sore hari.
Sang gadis pun terpaksa harus pamit dengan pemuda tersebut karena waktu sudah hampir gelap dan orang tuanya sudah menunggu di rumah. Pemuda itu dengan terpaksa harus merelakan sang gadis untuk pulang ke rumahnya.
Kerap Bertemu
Sejak saat pertemuan pertama itu, sang gadis terus memikirkan dan merindukan pemuda tersebut. Kemudian, keduanya menjadi kerap bertemu di bukit tersebut untuk membayar rasa rindunya.
Seiring berjalannya waktu, rasa cinta mereka berdua semakin besar dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.
Setelah mengikrarkan diri menjadi sepasang kekasih, keduanya pun kerap bertemu di bukit tersebut dari pagi hingga sore hari.
Tak Direstui Orang Tua
Semenjak menjadi sepasang kekasih, kedua orang tua sang gadis mulai curiga dengan gerak gerik anaknya itu. Bahkan, dirinya sudah jarang sekali pergi ke ladang untuk membantu orang tuanya.
Dengan rasa penasaran, pada suatu ketika orang tua gadis itu mengikuti perginya sang anak. Terkejutlah mereka ketika sang anak yang cantik itu bertemu dengan pemuda asing dan tak dikenal. Sontak, mereka pun marah dan memaksa putrinya untuk segera kembali ke rumah.
Sejak saat itu, sang gadis dikurung oleh orang tuanya agar tidak bisa ketemu dengan pemuda tersebut. Cinta sang gadis kepada pemuda tersebut mulai pupus karena terhalang restu orang tuanya.
Menikah Dengan Pria Lain
Sejak sang gadis dikurung di rumah, orang tuanya berniat untuk menikahkan putrinya dengan sepupu dekatnya tanpa persetujuan dari sang gadis. Selama itu dia hanya menangis karena tidak bisa bertemu dengan sang kekasih.
Sang pemuda yang juga dirundung rasa rindu itu nekat menghampiri rumah sang gadis untuk mengajaknya kabur dari rumah.
Ketika pemuda itu tiba di depan jendela kamar sang gadis, Ia pun menyampaikan kabar soal perjodohannya itu. Pemuda itupun terkejut.
Tidak Bertemu Untuk Selamanya
Mereka berdua telah berjanji untuk bertemu di bukit yang biasa mereka bermain agar bisa kabur dari pernikahan itu. Pemuda itu pun menunggu cukup lama di bukit tempat mereka biasa bertemu.
Setiap hari, si pemuda berada di bukit tersebut berharap sang kekasih menghampirinya, tetapi harapan itu tidak pernah terjadi. Pasalnya, sang gadis sudah resmi menikah dengan sepupunya.
Si pemuda yang tidak mengetahui jika kekasihnya sudah menjalin pernikahan itu terus mencari sambil memanggil "darling". Dengan membawa luka hatinya, si pemuda terus mengucapkan "good bye darling".
Dari tutur kata pemuda itulah, masyarakat setempat justru mendengar kata "Gundaling". Hingga kemudian sampai sekarang, bukit tempat pemuda tersebut bertemu dengan kekasihnya dinamakan Bukit Gundaling.