Tagih Janji Pemkot Perbaiki Jalan Rusak, Warga Binjai Lakukan Ini
Merdeka.com - Baru-baru ini, viral di media sosial, aksi unjuk rasa yang dilakukan warga di Jalan Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatra Utara (Sumut). Warga menuntut janji pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan rusak di daerah mereka yang tak kunjung direalisasikan.
Video aksi protes warga itu diunggah oleh akun Instagram @tkpmedan pada Kamis (3/2). Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu (2/2). Warga melakukan aksi protes dengan menutup akses jalan di persimpangan Jalan Labu, Lingkungan V, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.
Menurut keterangan di unggahan itu, aksi ini juga dipicu lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai, melalui Sekda Irwansyah sempat datang ke lokasi sebelumnya dan berjanji akan memperbaiki jalan tersebut pada Januari atau Februari. Namun, janji tersebut hingga saat ini belum terealisasi sehingga menimbulkan emosi warga setempat.
"Kalian iya lah tak berada dan tinggal di sini, coba kalian di sini, pasti kalian akan merasakan apa yang kami rasakan," kata salah seorang warga.
Berikut informasi selengkapnya.
Warga Tutup Akses Jalan
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Di video itu, sejumlah warga tampak menutup akses jalan dengan menggunakan kursi, ban mobil bekas serta menanam batang pisang dan ranting pohon di tengah-tengah jalan. Selain menutup akses jalan, terlihat ibu-ibu dan anak-anak pun ikut membawa poster yang berisikan keresahan mereka dan kekecewaan terhadap Pemkot Binjai.
"Ini merupakan aksi susulan menuntut agar jalan segera diperbaiki. Sebab, masyarakat sudah bosan dengan janji-janji yang terlontar. Karena janji itu tak kunjung ditepati dan ini dilakukan guna mengingatkan Pemerintah Kota Binjai agar menepati janji mereka," teriak warga.
"Jangan jalan tol aja yang diperbaiki, jangan jalan tol aja yang dibangun, jalan daerah ini juga diperbaiki," teriak warga lainnya.
Di lokasi, terlihat sejumlah personel Satpol PP yang membantu mengatur lalu lintas pengendara yang hendak melewati jalan tersebut.
Tak Akan Buka Jalan
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, masyarakat setempat terganggu dengan banyaknya abu yang berterbangan dan kebisingan akibat kendaraan kelebihan kapasitas yang setiap hari melintas di jalan tersebut. Warga pun harus berhati-hati ketika melintas dikarenakan banyak lubang yang mengangah di sepanjang jalan.
"Kalian bayangkan, baru lima menit saja rumah dibersihkan sudah kotor lagi. Tentu abu yang ditimbulkan mengganggu pernapasan kami. Belum lagi kondisi jalan rusak rawan kecelakaan dan kondisi ini usaha kami bisa gulung tikar akibat abu dan jalan rusak," teriak ibu-ibu masa aksi.
Dengan kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki, warga mengaku tidak akan membuka akses jalan sampai ada kejelasan dari pemerintah setempat. Aksi sendiri mengakibatkan akses jalan di sana yang banyak dilalui truk-truk mengalami kemacetan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara Bersama dengan pemuda dan tokoh masyarakat melakukan perbaikan jalan di perkampungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaBasuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaTetangga sekitar rumah Ayu Dewi merasa keberatan dengan proses pembangunan rumah yang sudah berjalan selama 6 t
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca Selengkapnya