Sempat Viral 2022, Penampakan Citayam Fashion Week di Kawasan Dukuh Atas Kini Sepi
Saat ini terlihat sangat kosong dan lenggang. Suasananya tidak seramai dan penuh saat viral nya Citayam Fashion Week 2022 lalu.
Saat ini terlihat sangat kosong dan lenggang. Suasananya tidak seramai dan penuh saat viral nya Citayam Fashion Week 2022 lalu.
Fenomena Citayam Fashion Week yang sempat viral beberapa waktu yang lalu juga membawa keberuntungan bagi beberapa orang, termasuk Jamine Laticia alias Jeje Slebew. Namun semenjak fenomena Citayam Fashion Week meredup, nama Jeje pun seolah juga tak terdengar lagi. Berikut potret terbarunya.
Bertempat di Pantai Kelapa Lima Kupang, puluhan warga berbaur bersama model lokal ramai-ramai mendaftarkan diri, untuk mengikuti ajang peragaan busana yang digelar oleh Padu Padan Tenun dan Timor Creative People secara gratis ini.
Di balik gemerlapnya CFW, ternyata ada kisah haru dari seorang bapak tua yang sedang mengais rezeki namun sepi pembeli.
Marine menambahkan, tren pasar perumahan di Citayam dapat ditelisik melalui perkembangan properti di Kota Depok secara keseluruhan. Area Citayam yang dahulu kurang diperhitungkan, kini justru menjadi salah satu incaran utama di Kota Depok.
Terlihat warga Kampung Keputren begitu lincah berlenggak-lenggok, bak model yang tengah berjalan di catwalk. Uniknya, busana yang dikenakan merupakan pakaian sehari-hari yang dilengkapi dengan peralatan bekerja.
Viral video remaja di Citayam Fashion Week punya suara sangat merdu saat mengaji.
Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) berawal dari aktivitas nongkrong remaja asal pinggiran Jakarta di kawasan Dukuh Atas. Dianggap norak, para remaja urban itu menciptakan tren mereka sendiri.
Bonge putus sekolah sejak kelas tiga SD. Saat itu, ibunya tak punya biaya. Dia kemudian menjadi pengamen di sekitar Stasiun Bojong Gede dan pasar.
Kepopuleran Citayam Fashion Week (CFW) rupanya tak hanya mengangkat fenomena-fenomena anak muda dengan gaya busana eksentrik. Sudirman juga menjadi tempat orang-orang berusaha mempertahankan hidupnya dengan mengais rezeki.
Setiap hari, mereka menggunakan pakaian yang berbeda dan secara bergantian berjalan seperti model papan atas.
Kemunculan Citayam Fashion Week diawali dengan anak-anak remaja yang kerap nongkrong di sekitar stasiun MRT Dukuh Atas, kawasan Sudirman. Sebagian besar dari mereka berasal dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok, yang kemudian diplesetkan menjadi SCBD.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, terbuka gagasan pemindahan ajang Citayam Fashion Week (CFW) ke Sarinah. Selama ini, dia mengaku tidak pernah membuat pernyataan apa pun mengenai CFW.
Pengamat Mode dan Fashion, Sonny Muchlison Masich, mengatakan adanya Citayam Fashion Week (CFW) memberikan peluang bisnis kepada para desainer muda atau pedagang fashion dari kalangan UMKM. Menurutnya adanya CFW memberikan ruang untuk mereka supaya bisa membranding- merek dagang fashion masing-masing.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero mengatakan, kegiatan Citayam Fashion Week (CFW) akan memberikan multiplier effect terhadap ekonomi daerah. Salah satunya memberi peluang pertumbuhan para pedagang kecil atau para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekitar.
Pengamat Bisnis, Kafi Kurnia menilai, kebijakan pemerintah membubarkan Citayam Fashion Week (CFW) beberapa hari lalu sangatlah tidak dianjurkan. Menurutnya tidak hanya dampak ekonomi untuk UMKM saja yang menikmatinya, tetapi juga dinikmati kalangan lainnya.
Muhadjir mendukung pergelaran Citayam Fashion Week. Menurutnya kreativitas anak mudah jangan sampai disumbat.
Viralnya Citayam Fashion Week di Kawasan Sudirman, Jakarta rupanya telah sampai ke Cianjur, Jawa Barat. Menariknya, pemerintah daerah di sana turut mendukung kreativitas anak muda itu dengan mengizinkan area pendopo bupati sebagai panggung "Catwalk".