Donald Trump Restui Kerja Sama TikTok dengan Oracle
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan restu kolaborasi TikTok dan Oracle. Dilaporkan BBC, Senin (21/9), Trump mengatakan bahwa kerja sama TikTok dengan Oracle, akan memastikan data pengguna TikTok asal Amerika Serikat aman.
Dia mengatakan, keamanan pengguna TikTok asal Amerika Serikat yang diperkirakan mencapai 100 juta orang akan 100 persen aman.
"Saya sudah memberikan restu untuk kesepakatan itu. Saya menyetujui kesepakatan ini," tuturnya.
Pernyataan dukungan Presiden Trump sendiri keluar beberapa hari setelah ada pelarangan kehadiran TikTok di toko aplikasi wilayah Amerika Serikat mulai akhir pekan waktu setempat. Untuk itu, mengingat ada perubahan perkembangan baru-baru ini, Departemen Perdagangan AS mengatakan telah menunda tenggat waktu pelarangan itu hingga 27 September.
ByteDance sebagai pemilik TikTok pun menyambut baik persetujuan yang diberikan Presiden Trump. Hanya kesepakatan ini masih perlu mendapat persetujuan pemerintah Tiongkok. Menyusul dukungan ini, ByteDance mengatakan pihaknya kini sedang bekerja secepat mungkin untuk mencapai kesepakatan yang sejalan dengan hukum Amerika Serikat dan Tiongkok.
Usai pernyataan Presiden Trump, CEO Interim TikTok, Vaness Pappas pun memastikan TikTok akan bertahan di Amerika Serikat. Pernyataan itu diunggah melalui video pendek di akun Twitter resmi perusahaan.
Ramai-ramai Media Sosial Dukung TikTok
Sebelumnya, usai ada larangan terhadap layanan TikTok, CEO Interim TikTok, Vanessa Pappas sempat angkat bicara. Salah satu yang dibahas adalah dukungan dari Instagram dan Facebook.
Dilansir The Verge, Sabtu (19/9/2020), pernyataan Vanessa itu diungkapkan setelah Head of Instagram, Adam Mosseri, mengatakan pelarangan TikTok akan berakibat buruk pada layanan internet lainnya.
"Pelarangan TikTok di Amerika Serikat akan berdampak buruk untuk Instagram, Facebook, dan internet secara luas," tulis Adam melalui akun Twitter-nya.
Pernyataan Adam itu didukung oleh fakta pengguna dan potensi pertumbuhan Instagram sebenarnya besar di luar Amerika Serikat. Karenanya, dia mengatakan apabila ada pelarangan serupa terhadap Instagram tentu akan berdampak besar bagi perusahaan.
Menyusul pernyataan Adam itu, Vanessa pun membalasnya dengan meminta dukungan Instagram dan Facebook secara publik bagi TikTok, dan mengesampingkan kompetisi. Di sisi lain, pernyataan ini tidak lama muncul setelah sebelumnya sempat ada rumor Co-Founder Instagram, Kevin Systrom, akan memimpin TikTok usai kepergian CEO sebelumnya, yakni Kevin Mayer. Namun kabar itu memang belum dapat dipastikan.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaMendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi menyebut sangat memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca SelengkapnyaNamun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.
Baca Selengkapnya