Galileo Galilei Sempat Disebut sebagai Penemu Planet Neptunus, Tapi Aslinya Bukan Dia
Hal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus?
galileo galileiGalileo Galilei Sempat Disebut sebagai Penemu Planet Neptunus, Tapi Aslinya Bukan Dia
Hal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus?
Neptunus terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Dan ketika seorang pengamat terkenal pertama kali melihatnya melalui teleskopnya, dia tidak menyadari benda apa itu. Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk menggambar.Antara Desember 1612 dan Januari 1613, Galileo Galilei membuat sketsa apa yang dilihatnya dengan teleskop primitifnya: sebuah “titik” yang dekat dengan Jupiter. Saat ini, diketahui bahwa “titik” tersebut adalah tempat Neptunus berada pada tanggal tersebut. Namun Galileo sepertinya salah mengira planet ini sebagai bintang.
Maju ke tahun 1821, dan para astronom telah mengidentifikasi masalah: Orbit Uranus tidak sesuai dengan perhitungan mereka. Mereka menyimpulkan bahwa dunia tak dikenal pasti secara gravitasi mengganggu jalur orbit planet tersebut. Perburuan untuk menemukannya pun dimulai.
- Ilmuwan Dikagetkan Adanya Tanda-tanda Kehidupan di Planet Saturnus
- NASA Temukan Planet Layak Huni Manusia, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi
- Ratusan Laba-Laba Hitam Serbu Kutub Selatan Planet Mars, Tapi Ilmuwan Ungkap Bukan Hewan
- Peristiwa Langka 6 Planet akan Berjajar Bisa Dilihat Mata Telanjang, Catat Tanggal dan Waktunya!
- FOTO: Detik-Detik Petugas Kemenag DKI Jakarta Amati Penampakan Hilal Idulfitri 1445 Hijriah Jatuh 10 April 2024
- Jokowi Ogah Dikaitkan dengan Isu Kapolda Jateng Maju Pilgub: Itu Keinginan Pribadi
Namun, dibutuhkan waktu lebih dari 20 tahun sebelum astronom dan matematikawan muda Inggris John Couch Adams mulai mengerjakan masalah ini. Dia kurang yakin dengan hasil awalnya, yang membuatnya terus memulai dari awal.
Namun pada awal tahun 1846, Adams telah menghitung kemungkinan orbit baru untuk prediksi planet trans-Urania. Namun, karena masih bimbang, dia baru menerbitkan karyanya pada bulan November.
Sementara itu, ketika Adams menunda merilis hasilnya, astronom Perancis Urbain Le Verrier menerbitkan perhitungan independennya (dan sedikit berbeda) pada bulan Juni.
Melihat kesamaan antara hasil Le Verrier dan Adams (yang masih belum dipublikasikan), Astronom Inggris Royal George Airey mendesak astronom James Challis untuk segera melakukan pencarian di langit.
Sepanjang Agustus dan September, Challis melakukan pencarian. Tapi dia tidak melihat ke arah saran Adams.
Galle menerima surat Le Verrier pada tanggal 23 September 1846. Malam itu juga, Galle menemukan Neptunus. Jaraknya hanya 1 derajat dari prediksi posisi Le Verrier, dan 12 derajat dari prediksi Adams.
Hal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus? Adam? Le Verrier? Challis? Galle?
Kontroversi internasional berkecamuk. Adams menyelesaikan perhitungannya terlebih dahulu, tetapi Le Verrier menerbitkannya terlebih dahulu. Perhitungan Le Verrier juga lebih akurat.
Challis berhasil melihat Neptunus sebelum Galle – dua kali. Namun peta bintang yang ketinggalan jaman dan teknik pengamatan yang ceroboh membuat dia tidak mengenalinya sebagai sebuah planet.
Konsensus internasional akhirnya memberikan penghargaan bersama kepada Adams dan Le Verrier.
Dan kemudian, pada tahun 1999, kumpulan dokumen Inggris yang telah lama terungkap.
Mereka mengungkapkan “pembengkokan fakta” yang disengaja untuk membuat peran Adams jauh lebih kuat dari yang sebenarnya.
Meskipun banyak sumber masih menyebut keduanya sebagai penemu Neptunus, bukti sejarah kini mengatakan sebaliknya.
Penghargaan atas penemuan Neptunus harus diberikan kepada orang yang memperkirakan lokasi planet tersebut dan meyakinkan para astronom untuk mencarinya: Urbain Le Verrier. Jadi, dengan kata lain Neptunus resmi ditemukan pada tanggal 23 September 1846 oleh Urbain Le Verrier.